Internasional

Bukan Singapura! Covid Tetangga RI Meledak, Warga Diminta WFH

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
20 July 2022 12:11
Commuters walk out of an underground train station as people filter into the city after more than 100 days of lockdown to help contain the COVID-19 outbreak in Sydney, Monday, Oct. 11, 2021. (AP Photo/Rick Rycroft)
Foto: Aktivitas Waga Sydney, Australia (AP Photo/Rick Rycroft)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus infeksi Covid-19 di Australia kembali melonjak, dengan ratusan ribu orang dilaporkan terinfeksi virus tersebut tiap minggunya. Otoritas kini telah meminta pengusaha untuk mengizinkan para pekerja kembali bekerja dari rumah (WFH) dan menggunakan masker untuk menekan angka penularan.

Menteri Kesehatan Australia, Mark Butler, membenarkan jika gelombang kasus Covid-19 akibat Omicron kembali naik. Ini bersamaan dengan lonjakan kasus influenza yang menekan sistem rumah sakit negara tersebut.

"Hingga hari ini, ada lebih dari 5.200 warga Australia di rumah sakit karena Covid... Kami melihat ratusan dan ratusan ribu orang Australia terinfeksi setiap minggu dalam gelombang ini," kata Butler, Selasa, dikutip Rabu (20/7/2022) melansir 9news.com.au.

Butler mengatakan rawat inap juga hampir pasti meningkat. Meski saat ini ada lebih sedikit orang dalam perawatan intensif dibandingkan dengan gelombang Januari lalu.

"Pemerintah kami berkomitmen untuk melakukan segala kemungkinan untuk membuat Australia melewati musim dingin ini dengan aman dan sehat," kata Butler.

Kepala Petugas Medis Paul Kelly juga menyerukan gerakan WFH kembali dan mempertimbangkan penggunaan masker selama gelombang Omicron musim dingin. Ia mengatakan varian Omicron baru, BA.5, adalah ancaman signifikan.

"Kami berada di awal gelombang ini, bukan akhir," kata Kelly dalam sebuah pernyataan.

"Kami tidak dapat menghentikan gelombang infeksi ini, tetapi kami dapat memperlambat penyebaran dan melindungi mereka yang rentan... Kami telah melakukan ini sebelumnya dan kami dapat melakukannya lagi."

Kelly mengatakan gelombang kali ini lebih menular dibandingkan varian sebelumnya. Dampak gelombang Covid-19 ini diperparah dengan meningkatnya kasus flu di Australia.

"Ini jauh lebih menular daripada varian sebelumnya... Ini juga sangat bagus untuk menghindari kekebalan, apakah itu dari infeksi sebelumnya, jadi, Anda bisa terinfeksi ulang dengan varian khusus ini," katanya.

"Situasi yang kita hadapi hari ini dibandingkan dengan Januari adalah bahwa rumah sakit juga bergulat dengan flu ... Berbagai penyakit pernapasan lainnya dan lonjakan aktivitas rumah sakit yang biasa kita lihat selama musim dingin."

Selain WFH dan penggunaan masker kembali, Butler mendesak warga Australia yang memenuhi syarat untuk melakukan booster vaksin. Dia mengatakan 550.000 warga Australia telah menerima dosis keempat alias booster kedua mereka selama tujuh hari terakhir.

Dia juga mendesak semua warga Australia, terutama anak-anak, untuk mendapatkan vaksin flu. Diketahui enam dari sepuluh dari 1.300 warga Australia yang dirawat di rumah sakit karena flu tahun ini berusia di bawah 16 tahun.

Menurut data Worldometers hari ini, Australia kini mencatat tambahan 39.406 kasus Covid-19, sehingga totalnya kini 8.902.584 kasus infeksi. Di data yang sama, ada 10.860 kasus kematian.


(tfa/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 3 Fakta Covid Australia Meledak Lagi hingga Warga Diminta WFH

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular