Internasional

AS Langgar Perjanjian Nuklir, Iran Gabung Rusia-China

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
20 July 2022 08:00
FILE PHOTO: Iran's national flags are seen on a square in Tehran February 10, 2012, a day before the anniversary of the Islamic Revolution. REUTERS/Morteza Nikoubazl/File Photo
Foto: Iran (REUTERS/Morteza Nikoubazl/)

Jakarta, CNBC Indonesia - Iran memutuskan untuk bergabung dengan aliansi politik, ekonomi, dan militer wilayah Asia Tengah, Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO). Hal ini diungkapkan langsung Duta Besar Iran untuk Rusia Kazem Jalali.

Jalali menyebutkan saat ini Teheran sedang menyiapkan beberapa dokumen untuk bergabung bersama pakta yang beranggotakan China, Rusia, dan beberapa negara-negara Asia Tengah itu. Ia menyebut Iran akan mengikuti semua proses keanggotaan dalam aliansi itu.

"Proses untuk mendapatkan keanggotaan penuh di Shanghai Cooperation Organization terdiri dari beberapa tahapan yang harus dilaksanakan oleh negara kandidat dalam kerangka waktu yang telah ditentukan," ujarnya dalam sebuah wawancara dengan media Rusia, TASS, Selasa, (19/7/2022).

"Sesuai jadwal, Iran sedang mempersiapkan dokumen, melewati tahapan ini dan memberi tahu Organisasi Kerjasama Shanghai secara teratur," tambah diplomat itu.

Iran sendiri sebelumnya telah mendekatkan dirinya dengan China dan Rusia melalui aplikasi untuk menjadi anggota kelompok ekonomi berkembang yang dikenal sebagai BRICS. Negeri Mullah itu mengatakan BRICS akan menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi pihaknya.

Sementara itu, bergabungnya Iran dalam SCO sendiri dilakukan tatkala pembicaraan nuklir dengan Amerika Serikat (AS) mandek. Negeri Persia itu menyebut Washington telah melakukan pelanggaran perjanjian nuklir JCPOA 2015 yang ditarik kembali pada era Presiden Donald Trump.

Dengan tidak ditaatinya peraturan itu, Teheran mengaku telah siap membuat bom nuklir. Penasihat Mullah Iran Imam Khamenei, Kamal Kharrazi, menyebutkan bahwa Teheran mampu membuat bom nuklir. Ia menyatakan Iran telah mampu melakukan pengayaan uranium hingga 90%.

Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) dan Israel terus berupaya menekan program nuklir Iran. Dalam kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Israel, ia telah menandatangani perjanjian bersama Perdana Menteri (PM) Israel Yair Lapid untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasukan AS-Israel Bergabung & Bawa Pengebom Nuklir, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular