Beda Nasib si Kaya & si Miskin Kalau RI Sampai Kena Resesi

Mesaroh, CNBC Indonesia
Selasa, 19/07/2022 13:55 WIB
Foto: Infografis/ Biang Kerok Kemiskinan RI/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Masyarakat miskin menjadi kelompok yang paling rentan jika hantu resesi menyambangi Indonesia. Angka kemiskinan yang meningkat serta banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi sedikit dari dampak yang akan diderita masyarakat miskin jika resesi terjadi.

Indikator ekonomi memang menunjukkan jika Indonesia masih relatif aman. Di antara indikator tersebut adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan masih akan berada di atas 5% serta inflasi yang akan terjaga di kisaran 5%.

Namun, pengalaman membuktikan jika Indonesia tidak kebal dari resesi saat perekonomian global lumpuh seperti pada periode 2020-2021 akibat pandemi Covid-19. Indonesia juga pernah masuk ke jurang resesi akibat Krisis Keuangan Asia 1997/1998.





Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan banyaknya PHK akan menjadi salah satu dampak terbesar jika resesi menghampiri ekonomi Indonesia.

"Dari pengalaman 2020 itu paling terdampak kalangan menengah ke bawah. Ketika perekonomian terkontraksi maka akan banyak perusahaan tertutup sehingga banyak PHK," tutur Piter, kepada CNBC Indonesia.

Dia menambahkan PHK membuat orang kehilangan sumber pendapatan sehingga daya beli melemah dan kemiskinan pun meningkat.
"PHK akan mengurangi daya beli dan kualitas hidup mereka. Kemiskinan pun meningkat," imbuhnya.

Sebagai catatan, Indonesia sempat bergulat dengan resesi pada 2020 dan 2021 setelah perekonomian mengalami kontraksi selama empat kuartal yakni kuartal II-2020 hingga kuartal I-2021.

Pada periode tersebut, angka pengangguran dan kemiskinan langsung melonjak tajam.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat j
umlah penduduk miskin pada September 2020 mencapai 27,55 juta orang, naik 2,76 juta orang dibandingkan September 2019 atau sebelum pandemi.

Foto: BPS
Angka kemiskinan

Tingkat kemiskinan juga melonjak 10,19%, level double digit yang pertama sejak September 2017.
Sementara itu, jumlah pengangguran pada Agustus 2020 tercatat 9,77 juta orang atau naik 2,67 juta dalam setahun.
BPS mencatat akibat pandemi sebanyak 1,77 juta penduduk juga tidak bekerja untuk sementara waktu sementara 24,03 juta penduduk bekerja dengan pengurangan jam kerja.


(mae/mae)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Potret Kemiskinan Indonesia 2024

Pages