Kisah Sedih WNI Bertahan di Negara Eropa yang Sedang Krisis

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
18 July 2022 19:42
Orang-orang mengambil bagian dalam rapat umum di bawah moto Berdiri untuk korban pemerintah Orbans menentang aturan perpajakan baru di dekat Jembatan Margaret di Budapest pada 16 Juli 2022. (AFP via Getty Images/FERENC ISZA)
Foto: Suasana demonstrasi di ibu kota Hungaria, Budapest, beberapa waktu lalu (AP)

Joko dan Santoso pun sudah melakukan berbagai hal demi bertahan hidup di tengah situasi sulit seperti sekarang.

Santoso mulai bekerja di ladang pertanian milik masyarakat. Dalam sehari dia bekerja selama 10 jam dengan honor 15 ribu Forint.

"Punggung saya malah sakit setelah melakukan pekerjaan kasar seperti itu," keluhnya.

Sedangkan Joko mengaku bekerja sambilan di sebuah e-grocery. Dia bekerja selama delapan jam di gudang milik e-grocery tersebut dengan upah 1.200-1.300 Forint per jam.

Bagaimana dengan mahasiswa-mahasiswa lain?


"Mereka melakukan donor darah tapi dengan motif ekonomi. Ini fakta di lapangan di mana ada booming bank darah. Mereka melakukannya lebih dari satu kali dalam sebulan dan memperoleh bayaran 20 ribu Forint untuk kali pertama dan 10 ribu untuk kesempatan berikut," kata Joko.

Singkat cerita, dia pun berharap ada perhatian dari Pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Pendidikan Tinggi. Utamanya dari sisi bantuan finansial.

Ditambah lagi, persepsi kampus-kampus Hungaria terhadap mahasiswa Indonesia selama ini positif. Mahasiswa Indonesia selama ini dikenal berprestasi.


"Jangan sampai karena kita sudah kelelahan akibat bekerja demi survival, kita jadi tidak fokus ke studi. Hal itu akan mengubah persepsi kampus-kampus di sini," ujar Joko.

Saat dikonfirmasi perihal keluhan mahasiswa di Hungaria, Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Prof. Nizam mengaku menerima laporan dan keluhan serupa dari mahasiswa di berbagai negara yang sedang mengalami krisis ekonomi.


"Kami akan dalami dan bantu cari solusi. Karena anggaran Dikti saat ini sangat terbatas," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Senin (18/7/2022). "Semoga ekonomi dunia segera membaik," lanjutnya.

(miq/hsy)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular