
Waduh, Faskes Negara Eropa Mau Kolaps Kena Tsunami Utang

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah rumah sakit di negara Eropa, Hungaria berada dalam ancaman. Ini disebabkan utang menggunung yang telah mengganggu operasional fasilitas kesehatan (faskes) di negara itu.
Mengutip Euroactiv, Direktur Jenderal Dana Asuransi Kesehatan Nasional Hungaria (NEAK), Zsolt Kiss, mengatakan per akhir Maret, utang rumah sakit yang telah jatuh tempo telah mencapai 117 miliar forint atau setara Rp 5,2 triliun.
Untuk mengatasi hal ini, Pemerintah Hungaria telah menjanjikan dana bantuan konsolidasi sebesar 40 miliar forint (Rp 1,3 triliun). Namun hal ini belum dapat melunasi utang-utang yang harus ditanggung faskes di negara itu.
"Perhitungan pengendalian menunjukkan dengan sangat jelas bahwa hampir tidak ada intervensi medis yang pendanaannya menyediakan cakupan finansial yang memadai," kata Presiden Asosiasi Rumah Sakit Hongaria, György Velkey, dikutip Rabu (12/6/2024).
"Oleh karena itu, pekerjaan di rumah sakit terus menerus menimbulkan kerugian, dan sayangnya, manajemen dan direktur rumah sakit hanya mempunyai sedikit ruang untuk bergerak," ujarnya.
Masalah utang telah membebani layanan kesehatan Hungaria selama lebih dari 20 tahun meskipun pemerintah telah melakukan pengelolaan utang. Hal ini disebabkan kurangnya reformasi pembiayaan, amortisasi, dan kenaikan harga energi.
Langkah awal menuju reformasi pendanaan di perusahaan asuransi negara berjalan lambat. Pada tahun 2023, utang meningkat rata-rata 3.7 miliar forint (Rp 164 miliar) per bulan dan diperkirakan akan meningkat sebesar 20 miliar forint (Rp 890 miliar) pada 2024.
Budapest sendiri berencana melunasi utang rumah sakit sebesar 104 miliar forint (Rp 4,6 triliun) dalam dua kali angsuran. Angsuran pertama akan diberikan untuk menyelesaikan tagihan pemasok milik negara, termasuk penyedia energi, serta pemasok alat medis dan pedagang grosir farmasi. Angsuran kedua diharapkan pada bulan Juli.
Pada saat yang sama, Kementerian Dalam Negeri berupaya mengekang pertumbuhan utang. Mereka juga sedang berupaya bahwa pelunasannya tidak setahun sekali tapi beberapa kali, seperti yang dikonfirmasi dalam rapat kelompok kerja utang rumah sakit pada pertengahan Mei lalu.
Kondisi Kesehatan Buruk
Statistik kesehatan penduduk Hungaria berada di urutan terbawah dalam data komparatif morbiditas Uni Eropa. Kekurangan dana merupakan masalah yang sudah berlangsung selama beberapa dekade, dimana negara Hungaria mengeluarkan belanja kesehatan yang relatif sedikit dibandingkan dengan PDB.
Inflasi, melemahnya mata uang nasional, dan biaya amortisasi yang belum terbayar menyebabkan semakin menguatnya spiral utang, terutama bagi rumah sakit yang merawat pasien penderita penyakit serius dan kompleks.
"Kami juga rentan terhadap pemasok. Karena tunggakan pembayaran yang signifikan, posisi negosiasi kami sebenarnya sulit," tambah Velkey.
Rumah Sakit Teriak
Karena rumah sakit terlambat membayar, situasi keuangan pemasok juga tertekan. Diketahui, 75% dari total utang rumah sakit dimiliki oleh pemasok teknologi medis.
Pada konferensi pers bersama di bulan Maret, tiga organisasi profesi meminta pemerintah untuk memastikan bahwa utang rumah sakit yang telah jatuh tempo dilunasi sesegera mungkin.
"Meskipun terjadi konsolidasi terbesar hingga saat ini, tampaknya semua ini hanyalah solusi setengah-setengah. Situasinya lebih buruk dari sebelumnya. Pada akhir bulan Februari, utang kembali mencapai tingkat pra-konsolidasi, seolah-olah penyelesaian utang belum terjadi," menurut László Rásky, Sekretaris Jenderal Asosiasi Medis.
Berdasarkan survei yang dilakukan, Sekretaris Jenderal Kluster Medis Hungaria, Zsolt Tóth, mengatakan bahwa sebagian besar pemasok tidak menerima bahkan setengah dari utang mereka yang telah kadaluarsa, sehingga mengancam keberadaan bisnisnya.
"Situasi perusahaan pemasok sangat penting; perusahaan kecil dan menengah di sektor ini mungkin bangkrut karena kurangnya pendapatan atau mungkin terpaksa melakukan PHK atau menghentikan pengiriman," paparnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Presiden Wanita Termuda Hungaria Mundur dari Jabatan, Ada Apa?