Siap Meluncur 'Ramuan' Baru Selamatkan Harga TBS Sawit

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
08 July 2022 10:32
INFOGRAFIS, B50 Ditargetkan Di Akhir 2020
Foto: B50 Ditargetkan Di Akhir 2020

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan pemerintah bakal mengimplementasikan penerapan biodiesel campuran minyak sawit 35% (B35) pada akhir bulan ini.

Percepatan penerapan implementasi dari B35 ini sebagai 'ramuan' dari pemerintah untuk menaikkan penyerapan konsumsi sawit. Dengan begitu diharapkan harga Tanda Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit bisa kembali naik.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan dengan adanya percepatan penerapan B35 diharapkan dapat turut mendongkrak harga TBS sawit petani yang kini anjlok.

"Ini konteksnya dalam industri sawit nasional, dari situ sekarang kan harga sawit turun. Jadi dalam konteks itu kalau secara dinaikkan demandnya harganya naik, ini dalam rangka menolong TBS nya semakin bagus sekarang kan turun. Ini kebijakan nasional bukan hanya Kementerian ESDM," ujar Dadan saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Kamis (7/7/2022) malam.

Pemerintah sendiri kata dia telah melakukan uji lab pada pengembangan campuran minyak sawit 40% (B40) beberapa waktu lalu. Sehingga ia optimistis penerapan B35 akan berjalan lancar.

Bebarengan dengan penerapan B35, pemerintah juga tengah menyiapkan uji jalan atau road test kendaraan dengan bahan bakar B40.

"Kita sudah uji coba B40 seribu jam di lab. Sudah diuji coba di lab jadi kita punya keyakinan dari sisi itu akan berjalan dengan baik tapi itu belum uji di jalan. Tapi untuk B40 akan kita lakukan uji jalan. Sekarang B35 yang untuk diimplementasikan," katanya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B Pandjaitan mengatakan pemerintah akan mendongkrak penyerapan minyak sawit di dalam negeri. Salah satunya dengan menaikkan penerapan konsumsi sawit untuk bahan bakar, biodiesel dari B30 jadi B35/B40.

Menurut Luhut, langkah itu bisa jadi cara untuk mendongkrak harga minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) yang diharapkan dapat menyelamatkan harga tandan buah segar (TBS) sawit petani. Dimana, imbuh dia, pemerintah tengah berupaya menemukan keseimbangan antara target dari sisi hulu hingga hilir terkait pengendalian minyak goreng yang dilakukan melalui berbagai kebijakan.

Luhut menyebutkan, pemerintah akan berupaya menaikkan harga CPO pada semester II ini, dengan menaikkan B30 menjadi B35/B40 dan diterapkan secara fleksibel tergantung pasokan dan harga CPO.

Luhut meminta Kementerian ESDM, BPDP-KS, dan Pertamina untuk dapat segera mengkaji terkait rencana tersebut agar harga dapat terkendali. Sehingga, terkait isu harga minyak goreng dapat segera terkendali dan menguntungkan bagi masyarakat, petani, maupun para pengusaha.

"Saya harap seluruh kementerian dan lembaga yang terkait dapat segera menindaklanjuti pekerjaan terkait isu ini, agar harga minyak goreng dapat segera terkendali dan menguntungkan bagi masyarakat, petani, maupun para pengusaha," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/7/2022).


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waduh Larangan Ekspor Jokowi Bikin Sawit Petani Tak Terbeli

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular