Simak! Ini Ramalan Nasib Industri Otomotif RI

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
06 July 2022 14:29
Morris Garages (MG) Motor Indonesia. CNBC Indonesia/Andrean Kristianto
Foto: Morris Garages (MG) Motor Indonesia. CNBC Indonesia/Andrean Kristianto

Indonesia telah menetapkan target ambisius untuk adopsi kendaraan listrik (EV) yakni 25% dari semua kendaraan yang diproduksi harus bertenaga listrik pada 2030.

Untuk mendukung pengembangan EV, Indonesia akan memanfaatkan cadangan bijih nikel yang melimpah. Nikel sendiri merupakan bahan baku utama untuk baterai kendaraan listrik.

Pemerintah Indonesia pun cukup ambisius untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat EV di kawasan Asia. Target produksi EV dimulai 2022 dan mencapai 400.000 unit mobil penumpang atau setara 20% dari total produksi mobil penumpang pada 2025. Kemudian menjadikan 130.000 unit kendaraan pemerintah menjadi EV pada 2030.

Target lain, ekspor sebesar 200.000 mobil pada 2025. Jumlah ini sekitar 20% dari total proyeksi ekspor mobil tahun itu.

Untuk menyokong target-target tersebut pada 2019 Presiden Indonesia Joko Widodo menandatangani keputusan serangkaian insentif untuk menggenjot iklim EV. Seperti penurunan tarif impor untuk mesin dan bahan dan pajak barang mewah yang lebih rendah untuk pembeli.

Presiden yang akrab dipanggil Jokowi tersebut juga menandatangani peraturan tentang program EV, yang mencakup penggunaan bahan domestik sebesar 40% untuk EV roda dua atau roda tiga yang diproduksi antara 2019 dan 2023. Setelah tahun itu akan meningkat menjadi minimal 60% untuk produksi tahun 2024-2025 dan minimal 80% yang diproduksi tahun 2026 dan tahun-tahun berikutnya.

Kemudian EV roda empat atau lebih yang diproduksi antara 2019 dan 2021 diharuskan mengandung komponen lokal minimum 35%. Kemudian minimal 40% jika diproduksi selama 2022-2023 dan minimal 60% jika kendaraan diproduksi antara tahun 2024 hingga 2029. Lalu minimal 80% untuk yang diproduksi pada 2030 dan tahun berikutnya.

EMIS melaporkan raksasa investasi teknologi Jepang Softbank berencana untuk menjanjikan setidaknya US$ 2 miliar untuk mendukung solusi mobilitas berbasis online dan pengembangan EV melalui Grab Indonesia. Selain itu, Blue Bird Group, operator taksi terbesar di Indonesia, mengimpor mobil Tesla dan BYD dari China untuk membangun armada EV pertamanya.

Pada Februari 2021, Indonesia menerima investasi proposal dari pembuat EV AS Tesla untuk membantu negara mengembangkan EV dan industri baterai yang ambisius rencana. Fokus proposal mencakup pabrik baterai dan solusi penyimpanan energi di Indonesia.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular