
Penjualan Mobil-Motor Anjlok! Pengusaha Minta Diskon Pajak Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri otomotif tengah tertekan hebat, sampai-sampai para produsen kendaraan bermotor meminta pemerintah untuk memberikan insentif pajak yang mempermudah pembelian mobil sebagaimana saat masa Pandemi Covid-19.
Insentif itu berupa Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk kendaraan bermotor roda empat tertentu. Kebijakan itu sebagaimana diketahui sempat ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 5 Tahun 2022.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, permohonan adanya insentif itu disampaikan langsung pengurus Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo kepada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
"Mereka menyampaikan kemarin Semester I itu evaluasi mereka ya turunnya agak signifikan untuk otomotif dari sisi demand. Satu, karena PPnBM DTP-nya sudah habis," kata Susiwijono saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (25/7/2024).
Selain permintaan supaya pemerintah memberikan kembali insentif fiskal PPnBM DTP, Susiwijono mengatakan, industri otomotif juga meminta pemerintah untuk kembali merelaksasi pengaturan leasing yang membiayai pembelian kendaraan bermotor.
"Kedua, dari pihak otoritas sektor keuangan banyak membatasi urusan leasing. Karena kan kepemilikan mobil Indonesia itu jual 70%-80% kan financing nya dari leasing," ucap Susiwijono.
"Ya mereka lapor ke Pak Menko kemarin, tolong segera ditinjau kembali PPnBM DTP dan pengaturan mengenai leasing untuk kendaraan bermotor, supaya sektor otomotif itu kan share nya besar sekali di manufaktur," tegasnya.
Melalui dia kebijakan itu, Susiwijono mengatakan, pelaku industri otomotif memastikan aktivitas bisnis mereka bisa kembali sehat di tengah tertekannya daya beli masyarakat. Sebab, sampai Semester I-2024 penjualan kendaraan bermotor turun signifikan.
"Dari sisi asosiasi produsen itu supply mereka kemarin produksinya luar biasa, utilisasinya kurang bisa maksimal, karena demandnya juga lagi turun, masalah demand lagi turun itu mereka usulin dua hal ini PPnBM DTP dan masalah financing," ungkap Susiwijono.
Sebagaimana diketahui, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo menunjukkan penjualan mobil anjlok 19,4% menjadi 408.012 unit pada Januari-Juni 2024.
Sementara itu, penjualan motor pada Januari-Juni 2024 mencapai 3,17 juta unit atau melesat 49% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sebagaimana diketahui, Ekonom senior yang juga merupakan mantan Menteri Keuangan era 2013-2014 Chatib Basri mengatakan, turunnya penjualan mobil saat naiknya penjualan motor menandakan daya beli kelas menengah tengah tertekan.
"Pembelian mobil baru menurun. Orang membeli mobil bekas, atau bahkan pindah ke sepeda motor. Rangkaian data ini seperti datang dengan pesan daya beli kelas menengah bawah memang tergerus," tuturnya.
(arj/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bisa Dihitung Pakai Jari, Mobil Ini Cuma Laku 1 Unit di RI