Internasional

Covid China Makin Ngeri! Pemerintah Lockdown Satu Kota Lagi

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Rabu, 06/07/2022 12:40 WIB
Foto: Warga Beijing antre untuk melakukan tes covid, Selasa (28/6/2022). (NOEL CELIS/AFP via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - China kembali memberlakukan penguncian (lockdown) pada beberapa wilayahnya. Terbaru, otoritas mengunci 13 juta warga di kota Xi'an, Provinsi Shaanxi akibat penularan subvarian Omicron.

Zhang Yi, dari pusat pengendalian dan pencegahan penyakit di Shaanxi, mengatakan kepada media lokal bahwa subvarian Omicron, yang dikenal sebagai BA.5, berada di balik wabah terbaru di Xi'an.

"Subvarian Omicron BA.5 bahkan lebih mudah menular dan menyebar lebih cepat daripada sublineage BA2.2 sebelumnya, dan kemungkinan besar lolos dari antibodi," kata Zhang kepada media China, dikutip The Guardian, Rabu (6/7/2022).


Ibu kota provinsi Shaanxi ini sebelumnya telah melaporkan 18 kasus sejak Sabtu (2/7/2022) yang muncul di sebuah cluster.

Para pejabat pada Selasa (5/7/2022) mengatakan perusahaan, sekolah, dan restoran di kota itu akan ditutup selama satu minggu. Sementara beberapa warga yang tinggal di daerah berisiko tinggi diwajibkan tinggal di rumah.

Pejabat kota Zhang Xuedong mengatakan pada konferensi pers bahwa kota Xi'an akan menerapkan "langkah-langkah pengendalian sementara tujuh hari.

"Ini akan memungkinkan masyarakat untuk tenang sebanyak mungkin, mengurangi mobilitas ... dan mengurangi risiko infeksi silang," kata Zhang. "Kita harus berpacu melawan waktu dan virus ... untuk menjaga dari semua kemungkinan risiko dan bahaya tersembunyi, dan dengan tegas menghindari ledakan dalam penyebaran komunitas"

Tempat hiburan umum termasuk pub, kafe internet, dan bar karaoke juga akan ditutup mulai tengah malam pada Rabu. Restoran tidak akan diizinkan untuk melayani pengunjung di dalam ruangan tetapi dapat terus menawarkan layanan takeaway. Sementara sekolah akan memulai liburan musim panas lebih awal dan universitas akan ditutup.

Xi'an sebelumnya mengalami salah satu perintah tinggal di rumah terlama di China. Kota ini ditutup selama sebulan antara Desember 2021 dan Januari 2022 karena ribuan kasus Covid terdeteksi.

Tidak hanya Xi'an, sebelumnya sebanyak 1,7 juta warga di kabupaten Sixian dan Lingbi di provinsi Anhui tengah juga diperintahkan untuk tinggal di rumah pada Selasa.

Penemuan BA.5 menambah komplikasi baru pada kebijakan ketat nol-Covid China, kata para ahli. Subvarian Omicron lebih menular daripada BA.2.2, yang berada di balik wabah baru-baru ini di Shanghai dan Beijing.

China adalah ekonomi utama terakhir yang menganut strategi nol-Covid, menerapkan penguncian cepat, karantina, dan pembatasan perjalanan dalam upaya untuk menyingkirkan infeksi baru.

China mencatat 335 kasus domestik baru pada Selasa, sebagian besar tidak menunjukkan gejala, menurut komisi kesehatan nasional (NHC).


(tfa/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Covid-19 Kian Dianggap Biasa, Masyarakat Diminta Tetap Waspada