
Astaga! Covid Wilayah China Ini "Meledak", 900 Kasus Lebih

Jakarta, CNBC Indonesia - Kota otonomi khusus China, Makau, kembali melaporkan kenaikan kasus Covid-19. Otoritas mencatat ada 89 kasus baru, Selasa (5/7/2022).
Ini menjadikan total kasus di gelombang terbaru menjadi 900 lebih infeksi. Kasus meningkat kembali sejak pertengahan Juni lalu.
Mengutip Reuters, setidaknya ada lebih dari 13.000 orang berada di bawah karantina. Lebih dari 600.000 penduduk kota itu kan menjalani tiga tes Covid-19 pekan ini.
Meski bagian dari China yang menerapkan strategi "nol Covid-19", bekas jajahan Portugis itu belum akan memberlakukan penguncian (lockdown) skala penuh. Namun, sebagian besar fasilitas di Makau telah ditutup dan restoran hanya dapat menyediakan makanan untuk dibawa pulang.
Tapi, kasino tetap diizinkan buka. Ini mengingat ketergantungan pemerintah ke industri untuk lebih dari 80% pendapatan pajak.
Sementara itu, China daratan mengurung 1,7 juta warganya di Provinsi Ahui tengah. Wilayah ini sekarang menjadi hotspot Covid-19.
Mengutip AFP, 500 lebih kasus ditemukan Senin. Sebanyak 287 kasus dengan gejala sementara 258 tanpa gejala
Wabah Anhui sendiri pertama kali ditemukan sejak pekan lalu di dua kabupaten yakni Sixian dan Lingbi.
Rekaman media CCTV menunjukkan jalan-jalanan kosong di daerah itu. Orang-orang mengatre untuk pengujian massal.
"Mendesak pihak berwenang setempat untuk memanfaatkan setiap menit dan dengan sungguh-sungguh menerapkan penyaringan cepat serta karantina cepat dan pelaporan kasus," kata Gubernur provinsi Wang Qingxian.
Bukan hanya Anhui, Provinsi tetangga Jiangsu juga melaporkan 56 infeksi lokal baru di empat kota pada hari Senin. Pengetatan perjalanan dilakukan di sana.
Meski kasus China rendah, negeri itu menerapkan kebijakan "nol Covid-19". Ini untuk mencegah bencana perawatan kesehatan, menunjuk pada sumber daya medis yang tidak merata dan tingkat vaksinasi yang rendah di antara orang tua.
Tetapi strategi itu telah memukul ekonomi terbesar kedua di dunia ini. Penegakan hukum telah memicu protes yang jarang terjadi di negara yang dikontrol ketat itu.
Isolasi juga telah mendorong beberapa bisnis asing berencana keluar dari China. Otoritas nasional sendiri mengumumkan pengurangan persyaratan karantina untuk kedatangan internasional bulan lalu.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid-19 Naik di Mana-mana, Kali Ini Makau