Internasional

Dilanda Krisis Listrik, Jepang Terancam Blackout!

luc, CNBC Indonesia
30 June 2022 14:45
A man uses a flashlight as he locks up his shop during a blackout caused by Typhoon Faxai in Kisarazu, Chiba prefecture, Japan September 9, 2019.  REUTERS/Issei Kato
Foto: Pemadaman Listrik di Jepang Akibat Badai Faxai (09/09/2019) (REUTERS/Issei Kato)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jaringan listrik Jepang melemah pada Kamis (30/6/2022) di tengah gelombang panas yang sedang dihadapi negara itu. Hal itu membuat puluhan juta orang tak teraliri listrik.

Adapun, suku sekitar 40 derajat celcius diperkirakan melanda beberapa wilayah di Tokyo, rumah bagi 37 juta orang, pada hari keenam gelombang panas di kota tersebut.

Melansir Reuters, kondisi tersebut memaksa sejumlah produsen listrik mengaktifkan kembali pembangkit tuanya, bahkan hingga yang berusia 50 tahun.

Namun, di tengah upaya tersebut, pembangkit listrik berkapasitas 600 megawatt (MW) di bagian utara Jepang justru mengalami masalah dan ditutup sehingga tidak mampu mengalirkan listrik ke Tokyo. Sementara itu, cadangan daya hanya mencapai 3% sehingga dikhawatirkan berujung pada pemadaman total (blackout).

Operator Joban Kyodo Thermal Power Company mengutip masalah teknis yang tidak dapat dijelaskan untuk penutupan itu. Namun, menurut sejumlah laporan, bagian-bagian pembangkit telah mulai diaktifkan kembali pada pukul 1 siang waktu setempat.

Pembangkit tersebut diperkirakan akan mulai menghasilkan listrik lagi di malam hari.

Kementerian Perindustrian pun mengeluarkan peringatan kekurangan listrik untuk hari keempat di daerah sekitar Tokyo, mendesak rumah tangga dan bisnis untuk menghemat listrik dengan tidak menggunakan AC. Namun, hal itu juga berisiko membahayakan kesehatan akibat sengatan panas.

Suhu bulan ini juga telah menjadi yang tertinggi sejak pencatatan dimulai pada 1875.

Suhu di pusat Tokyo tercatat mencapai 36,4 derajat celcius pada pukul 1 siang, sementara kota Hatoyama di utara ibu kota mencapai suhu 39,7 derajat celcius.

Beberapa perusahaan, seperti pembuat suku cadang mobil Yorozu Corp, mengurangi shift untuk menghemat daya. Senada, Seven & i Holdings dan raksasa teknologi Sony telah meminta karyawan untuk menghemat daya dengan mematikan lampu dan perangkat lain.

Produsen mobil Nissan Motor juga mengatakan sedang mengoperasikan generator di pabrik Tochigi di utara Tokyo dari Rabu hingga Jumat, sambil menyerukan kantor dan pabrik untuk menghemat energi.

SoftBank Corp mengatakan sedang mengurangi AC di fasilitasnya untuk menghemat daya, membiarkan suhu naik menjadi 26 derajat celcius dari 25 derajat celcius.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Jepang Terancam Gelap Gulita, Ini Biang Keladinya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular