Internasional

Jepang Minta Warganya Kurangi Konsumsi Listrik, Ada Apa?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
27 June 2022 16:20
Ilustrasi kota Tokyo, Japan. (AP/Hiro Komae)
Foto: Ilustrasi kota Tokyo, Japan. (AP/Hiro Komae)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Jepang meminta agar warga Tokyo dan daerah sekitarnya mengurangi penggunaan listriknya. Hal ini dikarenakan permintaan yang meledak akibat tingginya pemakaian AC saat musim panas.

Dalam sebuah keterangan, Senin (27/6/2022), Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri memperkirakan permintaan listrik akan 'meledak'. Pasalnya, suhu di musim panas kali ini telah mencapai rekor yang cukup tinggi yang mendorong warga untuk menggunakan pendingin ruangan.

Kementerian itu menuturkan bahwa dengan kenaikan konsumsi ini, batas kelebihan listrik di pembangkit saat ini telah mencapai 3,7%. Ini mendekati batas margin kelebihan, yakni 3%.

"Jika ada peningkatan permintaan dan masalah pasokan tiba-tiba, margin cadangan akan turun di bawah minimum yang dipersyaratkan 3%," katanya Kementerian itu dikutip BBC.

Pemerintah Negeri Sakura pun meminta warganya untuk benar-benar mengurangi konsumsi dengan mematikan lampu di siang hari. Mereka juga meminta agar warga menggunakan AC dengan bijak.

"Pemerintah meminta masyarakat untuk mematikan lampu yang tidak perlu selama tiga jam mulai pukul 15:00 waktu Tokyo sambil menggunakan AC dan hydrating dengan benar selama jam-jam panas," ujar keterangan itu.

Sejauh ini, Jepang sendiri telah melaporkan rekor suhu tertinggi baru pada musim panas. Selama akhir pekan kemarin, suhu di pusat Tokyo naik di atas 35 derajat celcius. Di kota Isesaki, Barat Laut Tokyo, suhu mencapai rekor 40,2 derajat celcius.

Media publik Jepang NHK melaporkan bahwa 46 orang di Tokyo telah dibawa ke rumah sakit pada Minggu Sore kemarin karena diduga terkena serangan gelombang panas.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Jepang Dilanda Gelombang Panas Terparah dalam 150 Tahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular