Internasional

Heboh Jepang Terancam Gelap Gulita, Ini Biang Keladinya!

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
01 July 2022 10:55
A man uses a flashlight as he locks up his shop during a blackout caused by Typhoon Faxai in Kisarazu, Chiba prefecture, Japan September 9, 2019.  REUTERS/Issei Kato
Foto: Pemadaman Listrik di Jepang Akibat Badai Faxai (09/09/2019) (REUTERS/Issei Kato)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ibu kota Jepang, Tokyo, terancam blackout. Ini terjadi di tengah gelombang panas yang sedang dihadapi negara itu.

Jaringan listrik dilaporkan melemah pada Kamis (30/6/2022). Hal itu menyebabkan puluhan juta orang tak teraliri listrik.

Melansir Reuters, kondisi tersebut memaksa sejumlah produsen listrik mengaktifkan kembali pembangkit tuanya. Bahkan hingga yang berusia 50 tahun.

Namun, di tengah upaya tersebut, pembangkit listrik berkapasitas 600 megawatt (MW) di bagian utara Jepang justru mengalami masalah dan ditutup. Sehingga tidak mampu mengalirkan listrik ke Tokyo. Sementara itu, cadangan daya hanya mencapai 3%. Ini dikhawatirkan berujung pada pemadaman total (blackout).

Operator Joban Kyodo Thermal Power Company mengatakan masalah teknis yang tidak dapat dijelaskan untuk penutupan itu. Namun, menurut sejumlah laporan, bagian-bagian pembangkit telah mulai diaktifkan kembali pada pukul 1 siang waktu setempat dan menghasilkan listrik lagi di malam hari kemarin.

Sebenarnya, Kementerian Perindustrian mengeluarkan peringatan kekurangan listrik untuk hari keempat di daerah sekitar Tokyo. Lembaga negara itu mendesak rumah tangga dan bisnis untuk menghemat listrik dengan tidak menggunakan AC.

Namun, hal itu juga berisiko membahayakan kesehatan akibat sengatan panas. Suhu di Jepang bulan ini, menjadi yang tertinggi sejak pencatatan dimulai pada 1875, dengan Tokyo mencapai 36,4 derajat celcius pada pukul 1 siang dan diperkirakan mencapai 40 derajat celcius, Sabtu.

Sementara itu, Jepang diketahui telah meminta Indonesia agar segera mencabut larangan ekspor batu bara. Melalui surat dari Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Pemerintah Negeri Sakura ini meminta agar batu bara berkalori tinggi, yang biasanya tidak digunakan untuk pembangkit listrik di Indonesia, tetap bisa dikirim ke sana.

Selama ini, Jepang merupakan negara tujuan ekspor batu bara terbesar ketiga Indonesia setelah China dan India. Berdasarkan data dari Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2020, Indonesia mengekspor sebesar 26,97 juta ton ke Jepang pada 2020. Jumlah ini terbesar ketiga setelah ekspor ke China sebesar 127,79 juta ton dan India 97,51 juta ton.



[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dilanda Krisis Listrik, Jepang Terancam Blackout!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular