
Bayar Tol Tanpa Sentuhan Kapan Dimulai? Simak Kata Jasa Marga

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur angkat bicara mengenai rencana penerapan tol nirsentuh Multi Lane Free Flow (MLFF). Direncanakan akan berjalan komersial pada akhir tahun ini.
"Ini dari rencana program pemerintah, MLFFÂ go live komersial pada 15 Desember 2022," kata Subakti dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (27/6/2022).
Dia menjelaskan rencana ini masih dalam tahap pembicaraan dengan Badan Usaha Jalan Tol. Subakti mengatakan terkait dengan rencana uji coba dia belum berani membeberkan karena merupakan ranah dari pemerintah.
"Kita hanya pelaksana saja, dan tempat uji coba sebelum go live tadi. Ini memang sedang hot ditanya," kata Subakti.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan, implementasi sistem transaksi tol nontunai nirsentuh berbasis Multi Lane Free Flow di jalan tol (Sistem MLFF) akan dilakukan secara bertahap di beberapa ruas jalan tol.
"Untuk tahap awal implementasi dimulai dengan masa transisi pada beberapa ruas jalan tol, dimana sebagian gardu pada setiap gerbang tol masih dapat menggunakan kartu tol elektronik," ujar Danang mengutip keterangan, Jumat (20/5/2022).
Danang menegaskan, untuk penerapannya direncanakan akhir tahun 2022, sedangkan untuk ruas jalan tol yang akan diterapkan sistem tersebut pada akhir tahun masih dalam pembahasan.
Sebelumnya Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Eka Pria Anas mengatakan adanya MLFF ini diharapkan mengurangi kemacetan di gerbang tol.
"Jadi tanpa gerbang dan tanpa gate. Ini kita harapkan akan mengurangi kemacetan di gerbang tol pada saat sibuk, terutama di total yang di kota besar. Kemudian juga tidak perlu lagi tap sehingga tidak ada pengurangan kecepatan di dalam masuk ke dalam jalan tol," jelas Eka kepada CNBC Indonesia beberapa waktu lalu.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan BPJT, dia mengungkapkan MLFF akan menghemat bahan bakar karena kemacetan bisa menghabiskan setara dengan beberapa triliun rupiah setiap tahunnya.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]