
Heboh Kepri RI Milik Malaysia, Tentu Tidak Tuan Mahathir!

Jakarta, CNBC Indonesia - Mahathir Mohamad, politisi senior yang juga mantan Perdana Menteri Malaysia, mengeluarkan pernyataan yang kontroversial. Dalam sebuah pidato akhir pekan lalu, Mahathir menyebut Singapura dan sebagian wilayah Indonesia adalah hak Negeri Harimau Malaya.
Tanah Melayu, demikian Mahathir, sebaiknya tetap menjadi milik suku bangsa Melayu. Menurutnya, Tanah Melayu dulu sangat luas, membentang dari Tanah Genting Kra di Thailand selatan sampai ke Kepulauan Ria, dan Singapura. Tetapi sekarang terbatas di Semenanjung Malaya.
"Saya bertanya-tanya apakah Semenanjung Malaya akan menjadi milik orang lain pada masa depan," kata pria berusia 96 tahun tersebut.
Kalau berkaca kepada sejarah, Singapura memang awalnya bagian dari Malaysia. Saat Sir Stamford Raffles, bapak Singapura modern, menjejakkan kaki di Singapura, kala itu Negeri Singa masih menjadi bagian dari Kesultanan Johor.
Bahkan pada 1960-an, Singapura masih menjadi bagian dari Malaysia. Namanya Negeri Singapura, satu dari 14 negara bagian Malaysia.
Pada 1963, Inggris membentuk negara Federasi Malaysia. Sesuatu yang kemudian menyulut bara di Jakarta.
Presiden Sukarno menilai Federasi Malaysia adalah negara boneka bentukan Inggris untuk melanggengkan kolonialisme dan imperialisme. Bung Karno kemudian menggelorakan semangat konfrontasi dengan slogan Ganyang Malaysia. Nama dua anggota korps Marinir, Usman dan Harun, menjadi sorotan karena pengeboman di MacDonald House. Ini terjadi pada masa konfrontrasi.
Meski awalnya terikat 'pernikahan', Singapura banyak tidak sejalan dengan Malaysia. Isu politik, ekonomi, hingga rasial menjadi bara di antara hubungan kedua pihak.
Akhirnya pada Agustus 1965, Perdana Menteri Malaysia Tuku Abdul Rahman memutuskan untuk mencoret Singapura dari wilayah Malaysia. Voting di parlemen memutuskan mengubah konstitusi dengan mengeluarkan Singapura. Hasilnya, Singapura menjadi negara berdaulat dengan Lee Kuan Yew sebagai Perdana Menteri pertama.
"Kami menunjukkan apresiasi kami kepada kepemimpinan negara baru bernama Singapura ini," kata Mahathir.
Halaman Selanjutnya --> Apakah Kepri Juga Wilayah Malaysia?