Internasional

'Hantu' Inflasi Bikin Ngeri, Australia Siap Kerek Suku Bunga

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
21 June 2022 12:15
Australia's Reserve Bank of Australia (RBA) Governor Philip Lowe. REUTERS/Jason Reed
Foto: Australia's Reserve Bank of Australia (RBA) Governor Philip Lowe. REUTERS/Jason Reed

Jakarta, CNBC Indonesia - 'Hantu' inflasi yang mengguncang sejumlah kawasan di dunia telah memaksa adanya respons signifikan dalam kebijakan ekonomi berbagai negara.

Setelah Bank Sentral Amerika (Federal Reserve/The Fed) mengumumkan kenaikan suku bunga tertinggi sejak 1994, kini Bank Sentra Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) tengah bersiap untuk mengerek suku bunga acuannya. Hal ini untuk mengatasi momok inflasi yang mengintai negara tersebut.

Gubernur RBA Philip Lowe mengatakan tekanan inflasi terus meningkat baik secara global maupun domestik. Ia memperkirakan inflasi dapat mencapai 7% pada akhir tahun, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya sebesar 6%.

Itu akan menjadi kenaikan tertinggi dalam beberapa dekade dan jauh di atas target jangka panjang RBA sebesar 2%-3% .

"Saat kami memetakan kembali ke inflasi 2% hingga 3%. Warga Australia harus bersiap untuk lebih banyak kenaikan suku bunga," ujar Lowe dalam pidatonya, dikutip Channel News Asia, Selasa (21/6/2022).

"Tingkat suku bunga masih sangat rendah untuk ekonomi dengan pengangguran rendah dan yang mengalami inflasi tinggi."

Suku bunga resmi saat ini berada di level 0,85%. Tercapainya angka ini terjadi setelah RBA menaikan suku bunga hingga 50 basis poin pada Mei lalu.

"Suku bunga yang lebih tinggi berperan di sini, dengan membantu memastikan bahwa pengeluaran tumbuh secara luas sejalan dengan kapasitas ekonomi untuk memproduksi barang dan jasa," tambah Lowe.

Sebelumnya, beberapa negara telah mengambil langkah untuk menaikan suku bunga. Hal ini terjadi akibat inflasi yang cukup tinggi melanda dunia pasca pemulihan permintaan dan juga perang antara Rusia dan Ukraina.

Terbaru, Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, juga mulai melakukan hal ini untuk menjinakan inflasi yang telah mencapai diatas 8%. The Fed pun menaikan suku bunga di negara itu hingga 75 basis poin.

Selain The Fed, Bang Sentral Eropa (ECB) telah memberikan sinyal kenaikan suku bunga pada Juli.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ngeri Inflasi! Australia Kerek Suku Bunga 3 Bulan Beruntun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular