Ternyata Jerman Lobi 50% Kebutuhan Batu Bara-nya di Pasok RI

Pratama Guitarra, CNBC Indonesia
Senin, 20/06/2022 10:05 WIB
Foto: Adaro Energy

Jakarta, CNBC Indonesia - Jerman diketahui sedang melobi Indonesia untuk mensuplai kebutuhan batu bara demi 'nyala' pembangkit listrik di negaranya. Jerman diketahui meminta sebanyak 50% suplai batu bara dari Indonesia dari total kebutuhan batu bara.

Seperti yang diketahui, negara-negara Eropa banyak yang ketergantungan dengan batu bara Rusia. Memanasnya peranga Rusia dan Ukraina membuat sejumlah negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa (EU) memberikan sanksi ekonomi kepada Rusia.

Termasuk salah satu sangksi ekonominya adalah menyetop kegiatan impor energi seperti batu bara dan gas dari Rusia


Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Kementerian ESDM, Lana Saria mengatakan bahwa, sejatinya kebutuhan batu bara Jerman pada tahun 2022 mencapai 31,5 juta ton, di mana 50% direncanakan dipasok dari Rusia.

Namun, karena terjadi perang Rusia dan Ukraina, sebagai sanksi ekonomi Uni Eropa (UE), Jerman akan menutup pasokan batu bara-nya dari Rusia. Oleh sebab itu, Jerman berharap Indonesia bisa memenuhi 50% kebutuhan batu bara asal Rusia tersebut.

"Jerman berharap kebutuhan 50% yang semula dari Rusia, bisa dipenuhi dari Indonesia. Namun, setelah dilanjutkan pembicaraan lebih detail, paling banyak diharapkan 5 - 6 juta ton dapat diperoleh dari Indonesia," terang Lana kepada CNBC Indonesia, Minggu (19/6/2022).

Angka permintaan batu bara Jerman itu sekaligus mengoreksi pernyataan Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin yang sebelumnya mengatakan bahwa Jerman telah meminta Indonesia untuk dapat memasok 150 juta ton batu bara ke negaranya. Hal tersebut diketahui seusai Menteri ESDM Arifin Tasrif melakukan lawatannya ke negara tersebut.

"Pak Menteri kan yang ke sana, kemarin dua minggu lalu. Yang saya dengar, belum terkonfirmasi langsung, 150 juta ton, itu Jerman yang bilang segitu," kata Ridwan saat ditemui di Gedung Kementerian Dalam Negeri, Kamis (16/6/2022).

Ridwan sendiri optimistis RI dapat memenuhi permintaan pasokan, mengingat sumber batu bara yang berasal dari perusahaan-perusahaan di Indonesia masih cukup besar.

"Termasuk PTBA (PT Bukit Asam Tbk.) dan lain-lain masih cukup kita," kata dia.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia sebelumnya mengatakan bahwa sudah ada beberapa permintaan ekspor ke Eropa. Bahkan, sudah ada kegiatan ekspor batu bara yang dilakukan.

Namun, Hendra tidak mengetahui secara pasti berapa banyak ekspor batu bara ke Eropa tersebut. " Progresnya bagus. Dengar-dengar sudah ada ekspor ke beberapa negara Eropa. Kemarin sore dengan buyer dari Polandia, infonya sudah ada ekspor yang jalan," kata Hendra kepada CNBC Indonesia, Kamis (16/6/2022).

APBI, kata Hendra akan terus meladeni permintaan beberapa potensial buyer dari Polandia dan Jerman yang difasilitasi oleh KBRI setempat.

"Selain itu kedubes Polandia juga aktif memfasilitasi perusahaan dari Polandia yang berkunjung ke Jakarta," ungkap Hendra.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ekspor Batu Bara RI ke China Turun Hingga 15%