Jerman Minta Batu Bara, RI Hanya Sanggup 5-6 Juta Ton

Pratama Guitarra, CNBC Indonesia
20 June 2022 09:10
Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membenarkan bahwa Jerman meminta kepada Indonesia untuk memenuhi kebutuhan batu bara negaranya. Hanya, Indonesia tidak bisa memenuhi kebutuhan batu bara yang diminta Jerman secara full atau 50% dari kebutuhan negaranya.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Kementerian ESDM, Lana Saria mengatakan bahwa, sejatinya kebutuhan batu bara Jerman pada tahun 2022 mencapai 31,5 juta ton, di mana 50% direncanakan dipasok dari Rusia.

Namun, karena terjadi perang Rusia dan Ukraina, sebagai sanksi ekonomi Uni Eropa (UE), Jerman akan menutup pasokan batu bara-nya dari Rusia. Oleh sebab itu, Jerman berharap Indonesia bisa memenuhi 50% kebutuhan batu bara asal Rusia tersebut.

Setelah dilanjutkan pembicaraan lebih detail, paling banyak diharapkan 5 - 6 juta ton dapat diperoleh dari IndonesiaLana Saria, Direktur Pembinaan Batu Bara Kementerian ESDM

"Jerman berharap kebutuhan 50% yang semula dari Rusia, bisa dipenuhi dari Indonesia. Namun, setelah dilanjutkan pembicaraan lebih detail, paling banyak diharapkan 5 - 6 juta ton dapat diperoleh dari Indonesia," terang Lana kepada CNBC Indonesia, Minggu (19/6/2022).

Angka permintaan batu bara Jerman itu sekaligus mengoreksi pernyataan Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin dalam artikel CNBC Indonesia yang terbit dengan judul: RI Ketiban 'Durian Runtuh', Jerman Pesan 150 Juta Ton Batu Bara.

Dalam artikel itu, Ridwan membenarkan, bahwa Jerman meminta Indonesia untuk dapat memasok 150 juta ton batu bara ke negaranya. Hal tersebut diketahui seusai Menteri ESDM Arifin Tasrif melakukan lawatannya ke negara tersebut.

"Pak Menteri kan yang ke sana, kemarin dua minggu lalu. Yang saya dengar, belum terkonfirmasi langsung, 150 juta ton, itu Jerman yang bilang segitu," kata Ridwan saat ditemui di Gedung Kementerian Dalam Negeri, Kamis (16/6/2022).

Ridwan sendiri optimistis RI dapat memenuhi permintaan pasokan, mengingat sumber batu bara yang berasal dari perusahaan-perusahaan di Indonesia masih cukup besar. "Termasuk PTBA (PT Bukit Asam Tbk.) dan lain-lain masih cukup kita," kata dia.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia sebelumnya mengatakan bahwa sudah ada beberapa permintaan ekspor ke Eropa. Bahkan, sudah ada kegiatan ekspor batu bara yang dilakukan.

Namun, Hendra tidak mengetahui secara pasti berapa banyak ekspor batu bara ke Eropa tersebut. " Progresnya bagus. Dengar-dengar sudah ada ekspor ke beberapa negara Eropa. Kemarin sore dengan buyer dari Polandia, infonya sudah ada ekspor yang jalan," kata Hendra kepada CNBC Indonesia, Kamis (16/6/2022).

APBI, kata Hendra akan terus meladeni permintaan beberapa potensial buyer dari Polandia dan Jerman yang difasilitasi oleh KBRI setempat.

"Selain itu kedubes Polandia juga aktif memfasilitasi perusahaan dari Polandia yang berkunjung ke Jakarta," ungkap Hendra.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jerman Mulai Dekati RI, Minta Suplai Batu Bara!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular