
Bukan Ketatkan PPKM, Ini Caranya Agar Kasus Covid RI Turun

Daripada memperketat mobilitas, Piter mengatakan akan lebih baik bagi pemerintah untuk meningkatkan vaksinasi booster dan menggalakkan protokol kesehatan.
"Efek vaksin kan bisa melemah sehingga pemerintah harus menggiatkan vaksinasi booster. Kalau perlu, vaksinasi booster ke empat," tegas Piter.
Dicky Budiman, epidemiolog dan peneliti Indonesia dari Universitas Griffith Australia, mengatakan Indonesia memiliki aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berlapis sehingga aturan bisa kembali diperketat tanpa menimbulkan guncangan.
"Makanya PPKM harus terus dijaga, tidak boleh dicabut tergesa-gesa karena kita masih dalam situasi pandemi. Terlalu terburu-buru mencabut public health intervention membuat saat situasi memburuk sulit melakukan pengetatan," tutur Dicky, kepada CNBC Indonesia.
Seluruh wilayah Jawa saat ini semuanya memberlakukan PPKM Level 1. Untuk DKI Jakarta, PPKM Level 1 sudah berlaku sejak 24 Mei lalu. Dalam aturan PPKM Level 1, kapasitas mall/pusat perbelanjaan, bioskop, restoran, hingga angkutan umum diizinkan beroperasi 100%. Mulai 18 Mei lalu, pemerintah juga telah mengizinkan masyarakat untuk tidak mengenakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.
Dicky mengatakan pemerintah perlu meningkatkan upaya kembali agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan seperti 5M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.
"Vaksinasi tiga dosis juga harus ditingkatkan. Misalnya, dengan kembali mewajibkan booster sebagai syarat perjalanan" imbuhnya.
Dicky mengingatkan jumlah penerima vaksinasi booster di Indonesia masih sangat rendah sehingga bisa memperburuk kondisi. Sebagai catatan, program vaksinasi booster sudah dimulai sejak 12 Januari 2022. Namun, hingga Kamis kemarin (16/6/2022), jumlah penerima vaksinasi booster baru mencapai 48 juta orang atau 23% dari sasaran.
Masyarakat yang ikut vaksinasi booster sempat melonjak setelah pemerintah mewajibkan booster sebagai syarat perjalanan mudik. Namun, angkanya kembali anjlok.
Dalam catatan BNPB, penerima vaksin booster pada periode 28 Maret-29 April atau periode sebelum periode mudik, masyarakat yang ikut vaksinasi booster bertambah 19,16 juta. Sementara pada periode pasca Lebaran yakni 9 Mei-10 Juni 2022 hanya tercatat 6,43 juta orang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]