Internasional
Takut Lockdown Berlanjut, Shanghai Dilanda Panic Buying!

Jakarta, CNBC Indonesia - Shanghai tengah dilanda panic buying oleh warganya seiring dengan meningkatnya kekhawatiran akan kebijakan penguncian (lockdown) yang lebih ketat akibat Covid-19. Adapun, sebagian distrik telah menerapkan hal tersebut secara terbatas.
Potensi lockdown yang lebih luas itu muncul kurang dari dua pekan setelah kota pusat bisnis di China tersebut mencabut lockdown yang berlangsung selama dua bulan.
Melansir CNN International, Jumat (10/6/2022), ketakutan lockdown pun telah memicu panic buying. Pada Kamis (9/10/2022), penduduk Shanghai bergegas ke toko swalayan untuk membeli makanan dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Berdasarkan foto dan video yang tersebar di media sosial, kepanikan warga itu menyebabkan antrean panjang di kasir dan menghabiskan stok bahan pangan di toko.
Setidaknya tujuh dari 16 distrik kota, dengan populasi gabungan sekitar 15 juta orang, akan menggelar pengujian massal selama akhir pekan.
Zhao Dandan, Wakil Kepala Komisi Kesehatan Kota Shanghai, mengatakan distrik-distrik tersebut termasuk daerah terpadat di Shanghai dan pusat bisnis yang sibuk, seperti Pudong dan Xuhui.
Dia mengungkapkan distrik yang telah melaporkan kasus positif sejak Shanghai mencabut penguncian seluruh kota pada 1 Juni akan ditempatkan di bawah "manajemen tertutup" selama pengumpulan sampel uji, kata Zhao.
![]() |
Dia tidak merinci berapa lama periode pengambilan sampel akan berlangsung.
Dalam kebijakan nol-Covid China, "manajemen tertutup" biasanya mengacu pada pembatasan yang melarang orang meninggalkan komunitas tempat tinggal atau tempat kerja mereka.
[Gambas:Video CNBC]
Lockdown Ganggu Kegiatan Bisnis Shanghai
(luc/luc)