Internasional

8 Fakta Baru Perang Rusia-Ukraina, PBB Warning Bencana Nuklir

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
07 June 2022 07:32
100 Hari Lebih Perang, Ini Wilayah Ukraina yang Dikuasai Rusia
Foto: Infografis/100 Hari Lebih Perang, Ini Wilayah Ukraina yang Dikuasai Rusia/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan Rusia ke Ukraina masih terus dilancarkan. Kali ini Moskow masih melakukan serangan intensifnya ke wilayah Timur jirannya itu, tepatnya di wilayah sekitar Donetsk dan Luhansk.

Berikut ini perkembangan terbaru terkait serangan ini mengutip CNN International, Selasa (7/6/2022):

1. Pertempuran Sengit di Severodonetsk

Pertempuran di kota Severodonetsk masih sangat sengit. Kepala administrasi militer setempat, Oleksandr Striuk, mengungkapkan bahwa Russia yang sebelumnya dikabarkan menguasai 70% kota,  saat ini masih berusaha dipukul mundur oleh Ukraina.

"Pertempuran sengit berlanjut di kota timur Severodonetsk, dengan situasi berubah setiap jam," ujarnya.

Severodonetsk adalah ibu kota administratif Luhansk bagian Ukraina. Dikuasainya Severodonetsk berarti kemenangan bagi Rusia di Ukraina Timur.

2. Kapal Perang Rusia Mundur

Angkatan Laut Ukraina mengatakan kapal-kapal armada Laut Hitam Rusia telah mundur ke lebih dari 100 kilometer dari pantai Ukraina. Ini sebagai akibat dari serangan dengan rudal dan drone Kyiv.

Meski begitu, Moskow juga telah menempatkan beberapa sistem pertahanan di wilayah Krimea dan kota yang baru didudukinya, Kherson. Ini diyakini akan membuat pertempuran makin sengit.

"Dalam upaya untuk mendapatkan kembali kendali atas bagian barat laut Laut Hitam, Rusia telah mengerahkan sistem rudal pantai di wilayah Krimea dan Kherson," ujar laporan itu.

3. Serangan Udara Rusia Meningkat

Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia telah meluncurkan rudal dan serangan udara terhadap sejumlah sasaran di seluruh Ukraina. Kolonel Oleksandr Motuzyanyk, juru bicara Kementerian Pertahanan, mengatakan Rusia melakukan "operasi serangan dan tembakan yang intens di sepanjang garis konfrontasi tempur di wilayah Donetsk dan Luhansk."

"Tujuh pesawat telah meluncurkan peluru kendali dari atas Laut Hitam dan Laut Kaspia, sementara sistem peluru kendali pesisir di Krimea juga aktif," ujarnya.

4. Penembakan di Mykolaiv

Sementara itu, setidaknya satu orang tewas dan beberapa lainnya terluka di daerah perumahan Mykolaiv di Ukraina selatan. Ini setelah Rusia menembaki wilayah itu.

"Pagi ini Mykolaiv dibom lagi dengan kacau. Rumah-rumah penduduk sipil di berbagai distrik kota tanpa objek militer ditembaki," kata seorang anggota dewan regional, Hanna Zamazieieva.

5. Pengungsi Donetsk 

Pejabat tinggi regional Ukraina mengatakan pada hari Senin bahwa semakin banyak warga sipil yang mengungsi di wilayah kekuasaan Rusia di Donetsk. Wilayah ini sendiri juga jadi hotspot pertempuran di Ukraina Timur.

"Kami mengevakuasi mereka baik dari pemukiman garis depan maupun dari kota Bakhmut, Soledar, dan Slovyansk. Sekarang kecepatannya meningkat," kata Kepala Administrasi Militer Regional Donetsk, Pavlo Kyrylenko.

6. PBB Warning Bencana Nuklir

PBB memberi peringatan. Direktur jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Mariano Grossi, mengatakan ada sebuah resiko bencana di pembangkit nuklir Ukraina yang saat ini dikuasai Rusia.

"Setidaknya lima dari tujuh pilar keselamatan dan keamanan nuklir yang tak tergantikan telah dikompromikan di lokasi tersebut," ujarnya.

7. Lagi, Jenderal Rusia Tewas

Seorang jenderal Rusia dilaporkan tewas di wilayah Donbass, Ukraina, pada hari Minggu. Jenderal Rusia itu diidentifikasi sebagai Roman Kutuzov oleh media pemerintah Rusia dan Angkatan Bersenjata Ukraina.

"Menurut saluran Telegram koresponden militer Alexander Sladkov, Kutuzov, yang berasal dari Pasukan Lintas Udara, memimpin orang-orang ke dalam serangan itu dan tewas dalam pertempuran," kata televisi pemerintah Rusia, Russia 24.

8. Intelijen Inggris

Kementerian Pertahanan Inggris memberi pernyataan soal serangan Rusia ke ibu kota Kyiv. Ini merupakan pertama kali sejak April 2022.

Inggris mengatakan bahwa serangan rudal Rusia itu kemungkinan merupakan upaya untuk mengganggu pasokan peralatan militer Barat yang disuplai untuk Ukraina.

"Salah satu rudal dicegat oleh unit pertahanan udara Ukraina, tetapi sisanya mengenai fasilitas infrastruktur di utara ibukota Ukraina," kata Staf Umum angkatan bersenjata Ukraina pada hari Minggu.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 Fakta Baru Perang Ukraina, Zelensky "Turun" ke Eropa Gagal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular