
Lagi Mr Putin, Jenderal Rusia Tewas di Perang Lawan Ukraina

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang petinggi militer Rusia, dilaporkan tewas dalam perang melawan Ukraina, Senin (6/6/2022). Ini menambah rentetan korban pejabat tinggi yang harus meregang nyawa akibat perang di sisi Moskow.
Jenderal itu bernama Roman Kutuzov. Ia tewas dalam serangan udara di Donbass, Ukraina Timur, medan perang utama kedua negara.
Diberitakan CNN International pemberitaan awal diutarakan koresponden militer Alexander Sladkov. Kematian Kutuzov juga diberitakan Russia 24.
Ini juga diumumkan Pusat Komunikasi Strategis (StratCom) Kantor Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina. "Mayor Jenderal Roman Kutuzov, Komandan Korps Angkatan Darat ke-1, secara resmi tewas," ujar militer di sebuah posting Facebook, dikutip Selasa.
Sebelum dikirim Ukraina Timur, Kutuzov menjabat sebagai kepala staf angkatan bersenjata gabungan ke-29 Distrik Militer Timur Rusia. Ini juga dibenarkan wartawan independen Ukraina, UNIAN, Roman Tsymbalyuk.
Sejauh ini, Rusia telah mengklasifikasikan kematian militer sebagai rahasia negara. Namun dari pantauan intelijen sejumlah negara, setidaknya ada 1.351 tentara Rusia tewas sejak dimulainya serangan 24 Februari.
Sementara itu kemarin, Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam Amerika Serikat (AS). Ia memperingatkan akan menyerang target baru jika Paman Sam memasok rudal jarak jauh ke Ukraina.
Ini terkait pengiriman roket ganda (MLRS) ke Ukraina. MLRS sendiri bisa menyerang hingga ratusan kilometer (km).
Melalui media pemerintah Rusia, Putin mengatakan pengiriman senjata akan menyeret konflik bersenjata senjauh mungkin. Rusia akan menarik kesimpulan dan menyerang fasilitas yang belum pernah ditargetkan.
"Jika mereka (MLRS) dipasok, kita akan menarik kesimpulan dari ini dan menggunakan senjata kita sendiri, yang kita punya cukup, untuk menyerang fasilitas yang belum kami targetkan," kata Putin dimuat TASS.
Ia menegaskan memasok MLRS pada dasarnya tidak mengubah apa pun. Ia meyakini Kyiv telah lama memiliki senjata serupa.
"Mereka hanya menebus kerugian mereka sendiri," tambah Putin.
Ukraina sebelumnya memang diketahui meminta bantu MLRS ke AS. Namun, AS sendiri mengaku akan mengirimkan roket HIMARS.
Sistem Roket HIMARS bisa menyerang sejauh 80 km. HIMARS sendiri dibuat tahun 2010 oleh raksasa pertahanan AS Lockheed Martin.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Makin Ngeri, 5 Jenderal Rusia Tewas Dibunuh Ukraina
