Minyak Rusia 'Haram', Negara Ini (Katanya) Paling Menderita

Aulia Mutiara, CNBC Indonesia
07 June 2022 06:20
WW2-ANNIVERSARY/RUSSIA-PARADE
Foto: REUTERS/MAXIM SHEMETOV

Jakarta, CNBC Indonesia - Slowakia mengklaim mereka akan menjadi negara yang paling terpukul akibat sanksi embargo yang diterapkan Uni Eropa terhadap minyak Rusia. Slowakia pun mengharapkan solidaritas dari Brussels untuk meminimalkan dampaknya.

"Embargo telah disetujui dalam versi yang berdampak langsung pada pasar bahan bakar dan produksinya di Slowakia," kata Kementerian Ekonomi Slovakia dalam sebuah pernyataan, Jumat (3/6/2022).

Embargo minyak Rusia tersebut merupakan bagian dari paket sanksi keenam Uni Eropa terhadap Negeri Beruang Merah sejak menyerang Ukraina. Pembicaraan untuk memberlakukan embargo minyak telah berlangsung sejak awal bulan.

Rusia adalah negara nomor empat eksportir terbesar minyak mentah di dunia dengan pangsa pasar 11,4% terhadap total pasokan minyak dengan rata-rata ekspor 8 juta barel per hari (bph) selama sepuluh tahun terakhir, mengutip data BP Statistic.

Paling banyak ekspor minyak Rusia adalah ke Eropa. Besarannya adalah 138,2 juta ton pada tahun 2020. Jumlah ini setara 29% total impor minyak Eropa yaitu 475,9 juta ton setahun.

Selama ini, kebutuhan energi 27 anggota Uni Eropa, sangat ditentukan oleh pasokan minyak dan gas dari Rusia. Uni Eropa membayar pasokan gas Rusia sekitar US$ 450 juta per hari. Ada pun Rusia mendapatkan US$ 400 juta per hari untuk gas alam yang dikirim ke Uni Eropa.

Laporan Eurostat menunjukkan hampir separuh pasokan gas Eropa pada semester pertama 2021 datang dari negara yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin tersebut.

gasImpor Gas Alam Uni Eropa Menurut Negara (Sumber: Eurostat)

Kementerian ekonomi Slowakia mengatakan bahwa pihak mereka telah meminta pengurangan tiga tahun pada perdagangan minyak dan produk minyak Rusia. Namun upaya yang dilakukan tetap saja tidak berhasil karena Uni Eropa bertekad kuat memukul pendapatan Rusia setelah serangan ke Ukraina.

"Dalam solidaritas yang diumumkan, kami mengharapkan akses individu ke sumber daya dari REPower Uni Eropa" kata Kementerian Ekonomi Slowakia, merujuk pada rencana Uni Eropa mengakhiri ketergantungan pada bahan bakar fosil Rusia dan mengatasi krisis iklim.

Pada selasa minggu lalu (31/5/2022), Uni Eropa menyetujui embargo parsial terhadap komoditas minyak Rusia. Hungaria, Slovakia, serta Republik Ceko diberi pengecualian dan tetap diperkenankan memperoleh pasokan minyak Rusia yang dikirim lewat pipa Druzhba. 

Kementerian mengatakan versi terakhir dari sanksi berarti Slovwkia dapat terus mengimpor minyak mentah dari Rusia melalui pipa Druzhba, tetapi setelah delapan bulan ini hanya dapat digunakan untuk produksi untuk pasar domestik dan ekspor produk minyak ke negara tetangga Republik Ceska, yang akan menjadi mungkin untuk 10 bulan lagi.

Keputusan embargo yang sudah diperdebatkan selama berminggu-minggu bertujuan menghentikan 90 persen impor minyak mentah Rusia ke 27 negara anggota Uni Eropa. Hal itu akan berlaku penuh akhir tahun ini.

Sebelumnya, Pemerintah Slowakia dan Hungaria memberi keterangan bahwa tak akan mendukung langkah Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi terhadap Rusia yang menginvasi Ukraina sejak 24 Februari lalu.

Keputusan UE menyetop suplai minyak Rusia merupakan upaya melepas ketergantungan yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Hal tersebut dirasa menimbulkan tantangan berat bagi Eropa sekaligus memaksa blok tersebut untuk menemukan sumber baru.

Slowakia dan Hungaria beralasan mereka sangat tergantung pada pasokan energi, terutama minyak bumi, dari Rusia dan kesulitan mendapatkan alternatif penggantinya.

Melansir laman resmi Uni Eropa, europa.eu, pkawasan ini membutuhkan energi yang didatangkan dari negara ketiga. Pada 2020, lebih dari 80% impor energi adalah produk minyak bumi dari Siprus, Malta, Yunani dan Swedia dan lebih dari sepertiganya adalah gas alam untuk Hungaria, Austria, dan Italia. Hampir 15% dari impor energi adalah bahan bakar padat, seperti batu bara, untuk Slovakia, Polandia, dan Republik Ceska.

Oleh karena itu, sanksi akan berdampak parah pada produksi lain yang melibatkan bahan bakar serta menciptakan kekurangan bahan bakar di Slowakia. Keputusan yang diambil Uni Eropa akan mengancam negara tersebut.

Di sisi lain, keterbatasan pasokan minyak mentah global dikarenakan produksi OPEC+ lebih rendah 1,5 juta barel minyak per hari (BOPD) dibandingkan kuota produksi. Berdasarkan Laporan OPEC bulan Mei 2022, terdapat peningkatan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak mentah dunia pada tahun 2022 sebesar 3,4 juta BOPD yang dihasilkan dari membaiknya aktifitas ekonomi, mobilitas, dan industri secara global.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular