Internasional

6 Fakta Baru Perang Ukraina, Putin Sebut Target Baru Rusia

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
06 June 2022 09:00
Longform, Perangnya di Ukraina, Korbannya Sedunia
Foto: Rusia-Ukraina (Edward Ricardo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan Rusia ke Ukraina telah terjadi selama lebih dari 100 hari. Hingga saat ini belum ada tanda-tanda perang akan berhenti.

Berikut perkembangan terbaru perang Rusia-Ukraina dikutip AFP, Senin (6/6/2022):

1. Pemuka Agama Turun Tangan

Paus Fransiskus memperbarui seruan untuk "negosiasi nyata" untuk mengakhiri perang Rusia dan Ukraina. Ia menyebut konflik kedua negara "eskalasi yang semakin berbahaya".

"Saya memperbarui seruan saya kepada para pemimpin negara: Tolong jangan memimpin umat manusia menuju kehancuran," kata Paus dari Lapangan Santo Petrus.

Dalam sebuah pernyataan, Paus berusia 85 tahun itu juga mengkonfirmasi keinginannya untuk mengunjungi Ukraina. Tetapi ia mengatakan dirinya masih ingin menunggu saat yang tepat.

2. Putin Ancam Serang Target Baru

Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa pihaknya akan menyerang "target baru" jika Barat tetap memasok rudal jarak jauh ke Ukraina. Ini ia utarakan di tengah keinginan Amerika Serikat (AS) yang akan mengirimkan senjata baru ke Kyiv.

Ia menyebut hal tersebut bisa "memperpanjang konflik". Target baru, tegasnya, bahkan belum pernah ia capai sebelumnya.

"Jika Kyiv dipasok dengan rudal jarak jauh, kami akan menarik kesimpulan yang tepat dan menggunakan senjata kami... untuk menyerang target yang belum pernah kami capai sebelumnya," kata Putin seperti dikutip oleh kantor berita Rusia, TASS, tanpa menyebutkan target mana yang ia tuju.

Sebelumnya, Ukraina meminta roket ganda (MLRS) ke AS. MLRS sendiri bisa menyerang hingga ratusan kilometer (km).

Namun, AS sendiri mengaku akan mengirimkan roket HIMARS. Sistem Roket HIMARS, yang dibuat raksasa pertahanan Lockheed Martin, bisa menyerang sejauh 80 km. 

3. Kyiv Diserang Lagi

Pejabat Ukraina mengatakan rudal Rusia telah menghantam situs infrastruktur kereta api di Kyiv. Ini merupakan serangan pertama di ibu kota sejak 28 April.

"Serangan itu menargetkan infrastruktur Kereta Api Ukraina," kata Serhiy Leshchenko, anggota dewan pengawas perusahaan dan penasihat kepresidenan Ukraina.

Rusia sendiri mengklaim telah menghancurkan tank T-72 yang dipasok oleh negara-negara Eropa timur. Moskow menyebut tank itu diletakan di pinggiran kota.

4. Ukraina Klaim Rusia Makin Kalah 

Ukraina mengklaim kekalahan Rusia. Ini terjadi setidaknya di Ukraina Timur, wilayah hotspot perang.

Seorang gubernur regional mengatakan pasukan Rusia telah kehilangan tempat di Severodonetsk. Ini merupakan sebuah kota penting yang bisa menjadi jalan bagi Moskow menguasai semua area itu.

"Rusia menguasai sekitar 70% kota, tetapi telah dipaksa kembali (mundur) selama dua hari terakhir," tulis Gubernur Regional Luhansk Sergiy Gaiday di Telegram.

Wilayah Luhansk sebagian telah dikendalikan oleh separatis pro-Rusia sejak 2014. Severodonetsk adalah ibu kota administratif Luhansk bagian Ukraina.

5. Zelensky Sebut Rusia Bakar Gereja

Presiden Ukraina Zelensky mengatakan Rusia menghancurkan gereja dengan bomnya. Ia menyebut sebuah gereja kayu di salah satu situs Ortodoks paling suci di Ukraina telah dihancurkan Moskow.

"Artileri Rusia kembali menghantam All Saints Skete of the Holy Dormition Sviatogirsk Lavra," kata Zelensky dalam akun Telegramnya sambil menunjukkan video gereja itu dibakar.

6. Timnas Ukraina Lanjut Penyisihan Piala Dunia

Timnas Ukraina tetap bermain melawan Wales di final play-off penyisihan piala dunia hari Minggu. Dalam pertandingan itu, Ukraina kalah 1-0 dari Wales.

Meski begitu, salah seorang pemain Ukraina Oleksandr Zinchenko mengatakan hal ini dilakukan sebagai bentuk bagaimana semuanya berjuang di medan perang untuk membela negara.

"Semua orang akan berjuang sampai akhir dan memberikan segalanya, karena kami akan bermain untuk negara kami," ujarnya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 Fakta Baru Perang Rusia: Ukraina Latihan Jet Tempur AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular