
Izin Baru Bisa Bikin Overproduksi, Pabrik Semen ini Nyantai

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memberikan izin pembukaan dua pabrik baru di dalam negeri, padahal utilisasi pabrik semen di Indonesia sudah sangat berlebih. Pabrik-pabrik yang eksis lebih dulu membangun pun kian terancam.
Namun, Semen Merah Putih (CMNT) menanggapi keputusan pemberian izin tersebut dengan santai. Direktur Semen Merah Putih Surindro Kalbu Adi mengaku siap dengan persaingan tersebut.
"Persaingan ini kita ga boleh takut. Persaingan menciptakan industri. Kalau kita sendirian industri juga ga berkembang. Persaingan buat industri makin baik," katanya kepada wartawan saat peluncuran Semen Merah Putih Watershield di Westin, Jakarta Jumat (20/5/22).
Industri tidak bisa tinggal diam dengan persaingan tersebut, caranya dengan melahirkan inovasi baru demi bisa lebih masuk ke dalam pasar.
"Yang berbeda brand, persepsi dan lainnya. Makanya kita launch produk ini yang buat satu diferensiasi terhadap produk semen yang lain. Semen merah putih kita ngga ada problem dgn kompetisi. Kita selalu suport industri," ujar Surindro.
Dengan hadirnya pabrik baru tentu persaingan menjadi lebih kerasa. Pabrikan juga bisa memanfaatkan setiap sumberdaya dari perusahaannya.
"Utilisasi 110 juta ton per tahun, pasar 70 juta jadi ada 65%. Kita akan manfaatkan sumberdaya yang ada untuk memproduksi sebanyak-banyaknya," ujar Sunindro.
Sebelumnya, pemerintah sudah mengizinkan pembukaan pabrik baru yang salah satunya ada di Kalimantan Timur. keputusan itu membuat ceruk pasar yang saat ini diisi oleh 15 produsen semen, harus dibagi lagi dengan pemain baru. Walaupun dari komitmennya pemain baru ini tidak akan menjual sebagian besar produksi semen ke dalam negeri.
Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia Widodo Santoso menjelaskan beberapa masalah industri semen saat ini di dalam negeri, yang bila tak ditangani akan berdampak pada soal keberlanjutan industri semen di Tanah Air.
"Kami mohon dibatalkan (izin pabrik semen baru), karena kalau dibangun dengan kondisi saat ini berat juga," jelasnya.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Kebijakan Harga Khusus Batu Bara Untuk Industri Semen!