Semen Numpuk - Keburu Jadi Batu di Toko, Ini Kata Penjual

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
15 May 2024 17:43
POTRET INDUSTRI SEMEN INDONESIA
Foto: Infografis/POTRET INDUSTRI SEMEN INDONESIA/Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan semen di Indonesia mengalami oversupply atau kelebihan pasokan sejak beberapa tahun lalu. Akibat besarnya stok, sejumlah gudang distributor dan toko mendapat pasokan yang juga besar dan kelebihan suplai hingga akhirnya mengeras.

"Oversupply di distributor sih ngga ada karena barangnya cepat keluar. Biasanya itu di toko, karena kelamaan di toko ketumpuk-tumpuk akhirnya mengeras. Rata-rata semen mengeras setelah tiga bulan gak keluar juga barangnya," kata seorang Distributor Semen di daerah Jakarta Barat, Rabu (15/5/2024).

Untuk itu, pihaknya berupaya untuk mendapatkan stok dengan tidak melebihi permintaan yang ada. Karena jika terlalu lama, bisa jadi pelanggan menolak untuk menggunakannya.

"Di setiap kemasan terlihat tanggal produksinya, dari mulai bulan dan tahun, kalau terlalu lama produksinya bisa aja kita tolak," sebutnya.

Meski semen sudah mengeras, namun bukan berarti tidak bisa digunakan. Meski demikian untuk beberapa fungsi semen yang mengeras sudah tidak lagi ideal.

"Tinggal dibolak-balik aja. Kerasnya semen yang terlalu lama itu beda dengan keras yang kena air. Kalau keras karena ditumpuk masih bisa kalau untuk ngecor, tapi untuk aci memang rada ngegumpal," ungkapnya.

Adapun, industri semen menghadapi tantangan berat pada tahun ini. Kelebihan pasokan sementara di sisi lain permintaan menurun menjadi salah satu tantangan tersebut.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Semen Over Kapasitas, Industri Minta Setop Pembangunan Pabrik Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular