
RI Buka Suara Soal Swedia dan Finlandia Gabung NATO, Setuju?

Jakarta, CNBC Indonesia - Finlandia dan Swedia secara resmi mendaftar untuk bergabung dengan aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Rabu (18/5/2022). Kedua negara itu kini memasuki proses aksesi yang diperkirakan hanya memakan waktu beberapa minggu saja.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI pun buka suara mengenai bergabungnya Finlandia dan Swedia dengan NATO. Juru bicara Kemlu Teuku Faizasyah mengatakan pihaknya mengikuti pemberitaan mengenai keinginan kedua negara di kawasan Nordik untuk bergabung dengan aliansi tersebut.
"Pada prinsipnya ini adalah hal yang menjadi hak dari negara masing-masing. Kita mencermati bahwa proses ini sedang bergulir dan ada juga negara anggota yang memberikan catatan, sehingga proses itu akan juga dilalui dalam proses bergabungnya kedua negara tersebut ke NATO," kata Teuku dalam press briefing virtual, Kamis (19/5/2022).
"Dari sisi Indonesia, harapan kita bersama adalah adanya satu proses peredaan ketegangan, dengan demikian keinginan satu negara bergabung dengan pakta pertahanan ataupun penambahan anggota aliansi tidak justru meningkatkan ketegangan di kawasan," tambahnya.
Teuku juga mengatakan setelah mencermati berbagai hal yang menjadi rasional, yang disebutkan saat terjadinya perang Rusia di Ukraina, dikaitkan dengan masalah masih adanya pakta pertahanan di suatu negara.
"Jadi hal seperti ini justru harus diamati," katanya. "Harapan kita (RI), terlepas dari adanya hak atau kebebasan negara untuk bergabung, kita berharap prosesnya bisa menstabilkan hal-hal tersebut."
Diketahui keputusan Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO didorong oleh serangan Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari dan masih berlangsung hingga kini. Ketegangan yang terjadi di Eropa Timur itu menimbulkan kekhawatiran bagi negara tersebut.
Sebagaimana diketahui, Swedia dan Finlandia sama-sama netral selama Perang Dingin. Keputusan mereka untuk bergabung dengan NATO adalah salah satu perubahan paling signifikan dalam arsitektur keamanan Eropa selama beberapa dekade.
Hal itu mencerminkan pergeseran besar dalam opini publik di kawasan Nordik sejak serangan sepihak Rusia ke Ukraina yang merupakan negara tetangganya. Keputusan resmi apakah kedua negara itu akan bergabung diharapkan keluar beberapa pekan mendatang.
(tfa/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Finlandia & Swedia Mau Gabung NATO, 5 Hal Ini Wajib Diketahui