Internasional

Tak Becus Halau Covid, Kim Jong Un 'Semprot' Para Pejabatnya

luc, CNBC Indonesia
18 May 2022 06:50
In this image made from video broadcasted by North Korea's KRT, North Korean leader Kim Jong Un wears a face mask on state television during a meeting acknowledging the country's first case of COVID-19 Thursday, May 12, 2022, in Pyongyang, North Korea. North Korea imposed a nationwide lockdown Thursday to control its first acknowledged COVID-19 outbreak after holding for more than two years to a widely doubted claim of a perfect record keeping out the virus that has spread to nearly every place in the world. (KRT via AP)
Foto: AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - 'Jebolnya' pertahanan Korea Utara dari Covid-19 membuat negara tersebut segera memberlakukan darurat nasional. Sang pemimpin tertinggi, Kim Jong Un pun memberikan reaksi keras.

Melansir Reuters yang mengutip kantor berita KCNA, Rabu (18/5/2022), dia mengecam respons para pejabat negaranya terhadap wabah Covid-19 pertama yang dikonfirmasi secara resmi. Dia menuduh pejabat pemerintah tidak memadai dan lambat merespons ketika ada kasus demam yang melanda negara itu.

Adapun, Korea Utara melaporkan 232.880 lebih banyak orang dengan gejala demam dan enam kematian lagi setelah konfirmasi kasus pertama pada pekan lalu. Tidak disebutkan berapa banyak orang yang dinyatakan positif Covid-19.

Memimpin pertemuan politbiro Partai Buruh yang berkuasa pada hari Selasa, (17/5/2022), Kim mengatakan ketidakmatangan dalam kapasitas negara untuk mengatasi krisis meningkatkan kompleksitas dan kesulitan dalam memerangi pandemi.

Adapun, sejak konfirmasi kasus pertama pertama Covid-19, Korea Utara telah melaporkan 1,72 juta pasien dengan gejala demam, termasuk 62 kematian pada Selasa malam.

Di tengah kekhawatiran tentang kurangnya vaksin dan infrastruktur medis yang memadai di negara yang terisolasi itu, KCNA mengatakan pejabat kesehatan telah mengembangkan panduan pengobatan Covid-19 yang bertujuan untuk mencegah overdosis obat dan tindakan medis buruk lainnya yang telah menyebabkan banyak kematian yang dilaporkan.

Panduan ini mencakup perawatan individual untuk berbagai jenis pasien, tetapi media pemerintah tidak merinci obat mana yang dilibatkan dalam rencana perawatan tersebut.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pecah Juga! Korut 'Kebobolan' Covid-19 Setelah Dua Tahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular