Muncul Fenomena 'Atlantis' di Proyek Tol RI, Begini Wujudnya

redaksi, CNBC Indonesia
13 May 2022 06:55
Begini Penampakan Fenomena 'Atlantis' di Proyek Tol Jawa
Foto: Begini Penampakan Fenomena 'Atlantis' di Proyek Tol Jawa

Jakarta, CNBC Indonesia - Tol Semarang-Demak merupakan salah satu proyek tol di Jawa Tengah. Namun, pembangunan tol sepanjang 26.95 km ini menghadapi tantangan akibat fenomena 'Atlantis'.

Fenomena ini akibat 'tanah musnah', yakni dulunya lokasi yang dilewati proyek tol tersebut berupa daratan, namun sekarang sudah tidak terlihat karena terendam air laut.

Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bidang Hubungan Antar Lembaga Asep Arofah Permana mengakui fenomena ini menjadi tantangan tersendiri untuk pembangunan proyek tol Semarang-Demak.

Asep menyebutkan, pembangunan seksi 2 yang sedang berlangsung tidak menghadapi kendala berarti, namun untuk seksi 1 terdapat kendala lahan.

"Untuk seksi 1, kami mengalami sedikit kendala karena terdapat satu lokasi yang disebut sebagai 'tanah musnah'. Yakni dulunya daratan sekarang sudah tidak terlihat karena terendam air laut," kata Asep dalam keterangan resmi di web Binamarga, Sabtu (29/1/2022).

Top! Tol Semarang-Demak Bakal MultifungsiFoto: CNBC Indonesia TV
Top! Tol Semarang-Demak Bakal Multifungsi

Tol Semarang-Demak terbagi atas dua seksi.

Seksi 1 sepanjang 10,64 km yang baru dilakukan penandatangan kontrak sementara seksi 2 Sayung-Demak punya panjang 16,31 km, yang sedang dalam tahap kontruksi mencapai 70%.

Seksi 2 diharapkan bisa selesai pada akhir 2022 dan beroperasi 2023. Sementara Seksi 1 ditargetkan beroperasi awal 2025 mendatang.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, jalan tol ini diharapkan akan mengurangi kemacetan lalu lintas secara signifikan di kawasan Kaligawe dan Bandara Ahmad Yani yang kerap macet.

"Keberadaan Tol Semarang-Demak yang terintegrasi dengan tanggul akan memperkuat daya tahan Semarang bagian utara dalam menghadapi banjir rob," kata Basuki dalam rilis yang diterima CNBC Indonesia, dikutip Jumat (13/5/2022).

Dikebut

Kini pembangunan proyek ini tengah dikebut. Bersama 2 proyek tol Jawa Tengah lainnya, yaitu Bawen-Yogyakarta dan Solo-Yogyakarta.

Pemerintah sudah mengalokasikan pendanaan pengadaan tanah melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) tahun 2022 dan 2023, sehingga penyelesaian konstruksinya bisa terlaksana.

Percepatan pembangunan infrastruktur ini salah satu prioritas maksimal pemerintah pada tahun 2024.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, pemerintah pusat mendorong percepatan penyelesaian proyek/program yang ditargetkan selesai konstruksi paling lambat 2024 atau telah memenuhi financial closing untuk proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Mengutip Perpres 79/2019 tentang percepatan proyek strategis di Jawa Tengah, nilai investasi tol Bawen-Yogyakarta sepanjang 71 kilometer yang berada di kabupaten Magelang ini mencapai Rp 14 triliun dengan skema KPBU.

Sementara untuk tol Solo-Yogyakarta sepanjang 90,1 kilometer mencapai Rp 26 triliun dengan skema KPBU.

Mengutip data Badan Pengatur Jalan Tol per April 2022, untuk ruas pembangunan Yogyakarta Bawen progres pembebasan lahan sudah 86,3% namun proses konstruksi belum dilakukan.

Sementara tol Semarang-Demak untuk seksi 2 (Sayung- Demak) sudah 91% untuk pembebasan lahan dan realisasi konstruksi mencapai 80%, dan seksi 1 (Semarang-Sayung) belum mulai konstruksi dengan progres pembebasan lahan 11%.

Hanya saja untuk tol Semarang-Demak masih terkendala permasalahan lahan.

Menko Airlangga juga sudah menyampaikan arahan untuk percepatan tol Semarang-Demak yang terkena masalah isu tanah musnah dalam trase jalan tol itu.

"Pemprov Jawa Tengah dan Kementerian ATR/BPN bersama Kemenko Perekonomian segera menyelesaikan upaya percepatan penyelesaian tanah musnah baik secara regulasi maupun teknis pelaksanaannya," kata Airlangga dalam keterangan, dikutip Kamis (12/5/2022).


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fenomena 'Atlantis' Muncul di Proyek Tol RI, Akan Menghambat?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular