Fenomena 'Atlantis' Muncul di Proyek Tol RI, Akan Menghambat?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembangunan tol Semarang-Demak di Jawa Tengah dengan panjang 26,95 km menghadapi tantangan akibat adanya fenomena 'Atlantis'. Fenomena ini berkaitan dengan lahan yang hilang terendam air laut.

Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bidang Hubungan Antar Lembaga, Asep Arofah Permana menyebutkan, saat ini pembangunan seksi 1 terdapat kendala lahan. Kendala itu karena terdapat satu lokasi yang disebut sebagai 'tanah musnah' yang dulunya merupakan wilayah daratan sekarang sudah tidak terlihat karena terendam air laut.

Dia menambahkan butuh bantuan menyelesaikan pembayaran. Termasuk mengetahui lahan masih bisa digunakan atau tidak.

Baca: Muncul Fenomena 'Atlantis' di Proyek Tol RI, Ini Wujudnya

"Kami mohon bantuannya untuk penyelesaian pembayaran seperti apa. Karena kami sebagai pelaksana pembangunan ingin memastikan bahwa tanah itu memang bisa digunakan tanpa merugikan pihak tertentu," jelasnya dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (14/5/2022).

Diketahui proyek tol Semarang-Demak terbagi atas dua seksi. Seksi 1 sepanjang 10,64 km yang baru dilakukan penandatangan kontrak, sementara seksi 2 Sayung-Demak dengan panjang 16,31 km sedang dalam tahap konstruksi mencapai 70%.

Seksi 2 diharapkan bisa selesai pada akhir 2022 dan beroperasi 2023. Sedangkan Seksi 1 ditargetkan beroperasi awal 2025 mendatang.

Terpisah, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, jalan tol ini diharapkan akan mengurangi kemacetan lalu lintas secara signifikan di kawasan Kaligawe dan Bandara Ahmad Yani yang kerap mengalami kemacetan.

"Keberadaan Tol Semarang-Demak yang terintegrasi dengan tanggul akan memperkuat daya tahan Semarang bagian utara dalam menghadapi banjir rob," kata Basuki.

Baca: Tol 'Atlantis' dan 2 Proyek Tol Jawa Tengah ini pun Dikebut

(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Muncul Fenomena 'Atlantis' di Proyek Tol RI, Begini Wujudnya