Pengusaha Balas Dendam, Ternyata Picu Sawit Drop

Ferry Sandi & Damiana Cut Emeria, CNBC Indonesia
27 April 2022 06:55
Panen tandan buah segar kelapa sawit di kebun Cimulang, Candali, Bogor, Jawa Barat. Kamis (13/9). Kebun Kelapa Sawit di Kawasan ini memiliki luas 1013 hektare dari Puluhan Blok perkebunan. Setiap harinya dari pagi hingga siang para pekerja panen tandan dari satu blok perkebunan. Siang hari Puluhan ton kelapa sawit ini diangkut dipabrik dikawasan Cimulang. Menurut data Kementeria Pertanian, secara nasional terdapat 14,03 juta hektare lahan sawit di Indonesia, dengan luasan sawit rakyat 5,61 juta hektare. Minyak kelapa sawit (CPO) masih menjadi komoditas ekspor terbesar Indonesia dengan volume ekspor 2017 sebesar 33,52 juta ton. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Panen tandan buah segar kelapa sawit di kebun Cimulang, Candali, Bogor, Jawa Barat (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Petani kelapa sawit melaporkan harga beli tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang anjlok setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan rencana pelarangan ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 22 April 2022.

Hal itu diduga sebagai bentuk perlawanan perusahaan akibat kebijakan Jokowi tersebut.

Sekjen Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Mansuetus Darto mengatakan, pada 24 April 2022 menerima laporan terjadinya diskon harga beli TBS Rp400 per kg oleh petani di Kalimantan Barat dan Rp500 per kg di Jambi.

Lalu pada 25 April 2022, Darto mengungkapkan, harga TBS petani kembali turun, bervariasi hingga Rp1.000 per kg, ada juga yang Rp400-600 per kg.

"Padahal, kebijakan diberlakukan. Dan dengan harga CPO Rp22,38 juta per ton, seharusnya harga TBS petani itu Rp4.000 per kg. Kan menghitung harga TBS mengacu harga CPO juga. Tapi kondisi saat ini malah merugikan petani. Permainan perusahaan, harga diturunkan," kata Darto kepada CNBC Indonesia, Selasa (26/4/2022).

Dia menambahkan, Surat Edaran Plt Dirjen Perkebunan Ali Jamil pada 25 April kepada Gubernur di 21 sentra produksi pun seakan tak memiliki dampak apa-apa di lapangan. Surat itu meminta para gubernur menginstruksikan bupati/ wali kota menindak perusahaan yang menetapkan harga beli TBS sepihak dan melanggar Permentan 01/2018.

"Harga CPO mengalami kenaikan signifikan setelah larangan Presiden. Semestinya petani untung. Tapi aktual lapanngan tidak. Surat sakti Kementan yang semestinya mampu menyelesaikan ini pun tapi oligarki sawit tidak mengindahkan," tukas Darto.

Berikut harga TBS kelapa sawit yang dihimpun oleh SPKSĀ pada 26 April 2022 di wilayah Tambusai, Rokan Hulu:

- desa Talikoumain harga di agen saat ini Rp2.220
- desa Rantau Kayu Kuning Rp2.220
- desa Surau Tinggi kecamatan Rambah Hilir Rp3.210

Di sisi lain, dia menambahkan, tidak adanya data tersedia mengenai produksi CPO yang masih ada di dalam negeri dan kapasitas tanki semua perusahaan sawit di kebun dan pelabuhan menambah runyam situasi.

"Dengan begitu kita tahu hingga kapan dan kemampuan kita untuk kebijakan ini. Tidak akan ketar ketir. Bisa jadi saat ini, tanki masih kosong dan proses produksi jalan terus. Artinya, aman. Kita pernah over produksi 4,5 juta ton CPO. Dan saya kira kemampuan tanki kita aman untuk kapasitas seperti itu," ujar Darto.

Sayangnya, imbuh dia, perusahaan hanya mau untung.

"Kebijakan Jokowi ini mencoba dilawan oleh perusahaan dengan membuat kekisruhan di lapangan. Kekisruhan ini sangat diharapkan gar kebijakan ini dibatalkan. Mereka (perusahaan yang paling rugi) karena sudah ada kontrak dengan pembeli luar negeri dan jadwal kapal pengangkut," kata Darto.

"Kerugian mereka ini mau dibebankan ke petani. Mereka ingin meraih keuntungan dari pasar internasional dengan domestik. Kebijakan Presiden itu, merugikan mereka. Sayangnya, petani dikorbankan oleh mereka," tambahnya.

Selain itu, kata Darto, mereka membeli murah TBS petani dan nantinya dijual dengan harga normal.

"Artinya apa? Mereka untung besar. Karena itu, Polri harus awasi dan Dinas serta Bupati di daerah beri ketegasan dan sanksi pada perusahaan yang bandel. Kami mengecam perusahaan-perusaan sawit itu," pungkas Darto.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kacau! Jokowi Larang Ekspor Harga Sawit Petani Anjlok 60%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular