China dan Rusia Kian Mesra, Makin Kompak Lawan AS?
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China berencana untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasinya dengan Rusia. Langkah ini terjadi saat negara-negara Barat pimpinan Amerika Serikat (AS) sedang mengisolasi Moskow karena serangannya ke Ukraina.
Tertulis dalam sebuah rilis Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China, Wakil Menteri Luar Negeri China Le Yucheng menegaskan hal ini kepada Duta Besar Rusia untuk China, Andrey Denisov. Ia menyebut Beijing tidak mempersoalkan kondisi internasional yang saat ini memojokan Rusia.
"Kami akan terus meningkatkan koordinasi strategis dengan Rusia terlepas dari volatilitas internasional," lapor keterangan itu seperti dikutip Reuters, Selasa (19/4/2022).
Pada awal Februari lalu, sebelum Rusia menyerang Ukraina, China dan Rusia telah menyusun deklarasikan kemitraan "tanpa batas" yang disepakati Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Kemitraan ini disusun untuk membendung hegemoni dan dominasi negara-negara Barat pimpinan AS.
Dalam kesempatan yang sama, Beijing juga menegaskan mendukung permintaan Rusia agar Ukraina tidak diterima di NATO sementara Moskow menentang segala bentuk kemerdekaan bagi Taiwan.
"Persahabatan antara kedua negara tidak memiliki batas, tidak ada bidang kerja sama yang 'terlarang'," kata kedua negara dalam pertemuan Xi Jinping dan Putin pada 5 Februari lalu.
Sikap China kemudian tidak begitu banyak berubah pada Rusia tatkala Moskow menyerang Ukraina. Beijing memutuskan untuk abstain dalam forum-forum PBB yang memojokan Rusia serta tidak ikut menjatuhkan sanksi ekonomi.
Meski begitu, China juga cukup intens dalam berhubungan dengan Ukraina. Negeri Tirai Bambu itu menyuarakan keprihatinannya terhadap Kyiv dan meminta agar kedua negara sepakat untuk mengakhiri kekerasan yang mengorbankan warga sipil.
(luc/luc)