Internasional

AS Ketar-ketir, Sebut Rudal Hipersonik China-Rusia Lebih Maju

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
24 November 2021 12:32
Peluncur rudal balistik antarbenua Topol Rusia melintas di Lapangan Merah, Moskow. AP/
Foto: Peluncur rudal balistik antarbenua Topol Rusia melintas di Lapangan Merah, Moskow. AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Kemampuan rudal hipersonik Amerika Serikat (AS) rupanya "tidak semaju" seperti yang dimiliki China atau Rusia. Hal ini disampaikan Jenderal Angkatan Luar Angkasa David Thompson di Forum Keamanan Internasional Halifax di Kanada pekan lalu.

Thompson mengakui AS yang tertinggal dari dua negara lainnya berpotensi berbahaya bagi keamanan nasional. Ini juga menandakan bahwa AS tertinggal dalam mengembangkan persenjataan terbaru dan paling mutakhir.

"Kami harus mengejar ketertinggalan dengan sangat cepat, China memiliki program hipersonik yang luar biasa," katanya, dikutip dari The Hill, dikutip Rabu (24/11/2021). "Ini adalah perkembangan yang sangat mengkhawatirkan ... ini sangat memperumit masalah peringatan strategis."

Laporan CNN International mengatakan AS gagal dalam uji coba rudal hipersoniknya sendiri pada Oktober lalu. Sementara China berhasil menguji coba rudal yang mampu membawa hulu ledak nuklir yang mengelilingi dunia selama musim panas. Sedangkan Rusia berhasil menembakkan rudal jelajah hipersonik Tsirkon dari kapal perang pada 18 November.

Menurut laporan kantor berita TASS, senjata hipersonik jauh lebih sulit untuk dilacak dan dicegat daripada proyektil tradisional. Karena mereka dapat melakukan perjalanan lebih dari lima kali kecepatan suara dan manuver di tengah penerbangan.

Rusia juga berencana untuk menguji coba lima rudal Tsirkon. Rudal ini nantinya akan bergabung dengan kendaraan luncur Avangard dan rudal Kinzhal (Belati) yang diluncurkan dari udara di gudang senjata hipersonik Rusia.


(tfa/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China-Rusia Bersatu Lawan AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular