Bukan Cuma China, Rusia Juga Latah Bikin Rudal Hipersonik

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
29 November 2021 20:37
Korea Utara melakukan uji coba nuklir, negeri itu meluncurkan rudal hipersonik. (via REUTERS/RAYTHEON MISSILES & DEFENSE)
Foto: Korea Utara melakukan uji coba nuklir, negeri itu meluncurkan rudal hipersonik. (via REUTERS/RAYTHEON MISSILES & DEFENSE)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia pada Senin, (29/11/2021) dilaporkan telah berhasil menjalankan proyek uji coba misil hipersonik terbarunya. Hal ini menambah daftar negara yang melakukan peluncuran rudal itu pada tahun ini.

Mengutip AFP, kementerian pertahanan Rusia menyebut rudal yang dinamakan Zikon itu berhasil diluncurkan kapal perang Laksamana Gorshkov. Rudal itu ditembakkan ke sebuah sasaran yang berada di Laut Barents yang berjarak 400 kilometer dari lokasi peluncuran.

"Targetnya tercapai," kata kementerian itu, menggambarkan tes itu berhasil.

Rusia akhir-akhir ini diketahui melakukan perkembangan persenjataannya. Pengembangan Zikon sendiri pernah dituturkan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Februari 2019. Putin menyebut bahwa Zikon akan mampu mencapai target di laut dan di darat dengan jangkauan 1.000 kilometer dan kecepatan Mach 9.

Selain Zikon, Moskow juga baru-baru ini mengembangkan beberapa rudal tempur canggih seperti rudal antarbenua Sarmat dan rudal jelajah Burevestnik.

Sebelumnya peluncuran rudal hipersonik juga dilakukan oleh China. Financial Times melaporkan bahwa Negeri Tirai Bambu berhasil menguji kendaraan luncur hipersonik yang mampu membawa senjata nuklir. Mereka melaporkan kendaraan luncur diluncurkan dari sistem pengeboman orbital.

Meski begitu, hal ini dibantah keras oleh Beijing. "Tes itu bukan (untuk rudal hipersonik, tetapi) tes rutin untuk pesawat ruang angkasa," kata pihak China, sebagaimana dikutip dari CNN International.

Tak hanya China, Amerika Serikat (AS) juga baru-baru ini melakukan hal yang sama. Washington menyebut bahwa tes rudal hipersoniknya dirancang oleh kekuatan Angkatan Laut (AL).

"Tes yang dilakukan Rabu di fasilitas NASA di Wallops, Virginia adalah langkah penting dalam pengembangan rudal hipersonik umum yang dirancang Angkatan Laut," kata angkatan laut dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP, Sabtu (23/10/2021).

Rudal hipersonik, seperti rudal balistik tradisional, dapat terbang lebih dari lima kali kecepatan suara (5 Mach). Tetapi mereka lebih bermanuver daripada rekan-rekan balistik lainnya dan dapat melacak lintasan rendah di atmosfer, membuat mereka lebih sulit untuk bertahan.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Ketar-ketir, Sebut Rudal Hipersonik China-Rusia Lebih Maju

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular