
Waspada! AS di Ambang Perang dengan Rusia-China

Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan yang memburuk antara Amerika Serikat (AS) dengan China dan Rusia dianggap telah mencapai titik ambang perang. Hal ini disampaikan oleh Mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, Henry Kissinger.
Dalam sebuah wawancara dengan Washington Post, Kissinger menyebut situasi ini sebagian memang dibuat-buat sendiri oleh AS. Ia juga mengaku tidak mampu memprediksi kemana muara penyelesaian dari ketegangan geopolitik ini.
"Kami berada di ambang perang dengan Rusia dan China pada isu-isu yang sebagian kami ciptakan, tanpa konsep apa pun tentang bagaimana ini akan berakhir atau apa yang seharusnya mengarah," katanya dalam wawancara itu sebagaimana dikutip dari media Rusia, TASS, Senin (15/8/2022).
"Anda tidak bisa sekarang mengatakan kami akan memisahkan mereka dan membuat mereka saling bertentangan. Yang dapat Anda lakukan hanyalah tidak mempercepat ketegangan dan menciptakan opsi, dan untuk itu Anda harus memiliki beberapa tujuan."
Figur diplomat kawakan berusia 99 tahun itu pun juga mengkritis kebijakan diplomasi AS yang ia rasa hanya mengikuti emosi sesaat. Ia bahkan menyebut ini sebagai masalah yang cukup serius.
"Saya pikir periode saat ini memiliki masalah besar dalam menentukan arah. Ini sangat responsif terhadap emosi sesaat," tambahnya.
AS sendiri memang diketahui memiliki hubungan yang memanas dengan dua negara itu. Dengan Rusia, Washington menentang keras aksi militer Moskow yang melakukan serangan ke Ukraina.
Bahkan, Negeri Paman Sam pun telah menjatuhkan deretan sanksi ekonomi dan finansial untuk melumpuhkan pendanaan Rusia. Selain itu, AS juga memberikan beberapa senjata mematikan seperti rudal HIMARS untuk mengusir pasukan Moskow dari wilayah negara itu.
Sementara itu, dengan China, AS baru-baru ini kembali bersitegang mengenai Taiwan. Hal ini dimulai ketika Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan pada pekan lalu untuk bertemu pemerintah wilayah itu. Hal ini ditentang keras oleh Beijing lantaran klaim Negeri Tirai Bambu bahwa Taiwan merupakan bagian integral dari kedaulatannya.
Langkah Pelosi ini pun mendapatkan balasan serius dari Beijing. Sesaat kunjungan itu dilakukan, China pun melakukan latihan militer besar-besaran di enam titik sekitar Taiwan. Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China pun juga disebutkan mengerahkan rudal-rudal canggih dan kapal induk yang didampingi kapal selam nuklir.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sengit! Negara Dekat RI Ini Jadi Target 'Adu Rayu' AS-China