Bangun Jalan Tol: Jokowi Paling Rajin, Gus Dur Paling Irit

Maesaroh, CNBC Indonesia
14 April 2022 20:24
Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan
Foto: Suasana proyek Tol Jakarta – Cikampek II Selatan di kawasan Sadang, Jawa Barat, Jumat (25/3/2022). Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan memiliki panjang 64 km yang terdiri atas 3 seksi. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

2. Era Presiden Soeharto (masa jabatan 12 Maret 1967-21 Mei 1998)

Masa Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto dikenal sebagai zaman pembangunan, termasuk membangun infrastruktur besar-besaran. Kondisi politik yang stabil serta oil boom mendukung pemerintahan Soeharto untuk membangun berbagai sarana infrastruktur terutama yang bersifat basic seperti jalan raya.

Pada era Soeharto pula, pemerintah mengalokasikan anggaran infrastruktur sebesar 7-8% of PDB untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Soeharto juga mengawali pembangunan jalan tol di Indonesia, yakni Tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi).Jalan tol ini dibangun pada 1973 dan diresmikan pada 1978. Untuk membangun jalan ini, pemerintah membentuk PT Jasa Marga sebagai BUMN pengelola tol.

Total konstruksi jalan tol Jagorawi menghabiskan dana sekitar Rp 16 miliar dengan ruas jalan sepanjang 52 kilometer. Selama masa pemerintahannya yang berlangsung lebih dari 30 tahun, Soeharto membangun jalan tol sepanjang 490 km.

Di antaranya adalah jalan Tol Prof Sedyatmo di Jakarta-Tangerang, Tol Cawang-Tomang, Tol Semarang, Tol Jakart-Tangerang, Tol Surabaya-Gempol, Tol Jakarta-Cikampek, Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera), dan Tol Palikanci (Palimanan-Kanci) di Cirebon.

3.Era Presiden BJ Habibie (masa jabatan 21 Mei 1998- 20 Oktober 1999).

Masa Presiden BJ Habibie yang kurang dari 2 tahun, krisis ekonomi, penuh dengan konflik politik dan ancaman disintegrasi menyulitkan pemerintahannya untuk membangun proyek-proyek infrastruktur. Adapun, fokus pemerintahan Presiden Habibie adalah memuluskan proses transisi dari Orde Baru ke masa reformasi.

Satu keputusan penting pada masa Presiden Habibie adalah penyelenggaraan otonomi daerah. Kebijakan otonomi daerah menjadi penting karena pembangunan ekonomi termasuk infrastruktur tidak lagi Jakarta sentris.

Selama masa pemerintahannya yang kurang daru dua tahun, BJ Habibie membangun jalan tol sepanjang 7,2 km.

4. Era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur (masa jabatan 20 Oktober 1999-23 Juli 2001)

Selama masa pemerintahannya, Gus Dur hanya membangun jalan tol sepanjang 5,5 km atau yang paling sedikit dibandingkan dengan presiden lain.

(mae/luc)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular