Ini Pemicu Arab Spring, BBM Naik Hingga Protes ke Pemerintah

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
14 April 2022 10:00
pemadaman listrik di sri lanka
Foto: Sebuah kereta api dan kendaraan melaju dalam kegelapan selama pemadaman listrik di Kelaniya, di pinggiran Kolombo, Sri Lanka, Sabtu (5/3/2022). Sri Lanka mengalami pemadaman listrik berjam-jam setiap hari karena tidak dapat mengoperasikan turbin karena kekurangan bahan bakar. (AP Photo/Eranga Jayawardena)

Kenaikan harga minyak dunia akibat Arab Spring menyebabkan kenaikan harga sembako. Pada bulan Februari 2011 sudah muncul dugaan harga minyak akan naik. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) menembus US$90 per barel dan Brent akan mendorong lebih jauh ke US$100. Kenaikan itu terjadi selama beberapa tahun.

Data Microtrends menyebut sejak pertengahan 2011 hingga 2014, harga minyak minyak dalam kisaran di atas US$ 93 per barel. Di tahun 2015 barulah harga minyak turun kembali hingga US$ 48,72 per barelnya dan mencapai US$ 43,58 per barel.

Di tahun 2017 harga minyak bergerak naik lagi hingga US$ 50,84 per barel dan pada 2018 mencapai 64,90 perbarel. Ini adalah kemalangan bagi negara pembeli minyak.

Kenaikan harga minyak dunia ikut mempengaruhi kenaikan harga barang-barang kebutuhan lain di segala penjuru dunia. Sebagian masyarakat yang merasa keberatan pun akhirnya protes keras hingga membuat Sebagian pemimpin negara Arab jatuh dari kekuasaannya.

Harga 4>>

(dce/dce)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular