Internasional

Arab Spring "Makan Korban" Sri Lanka karena Utang China?

Tommy Patrio Sorongan & sef, CNBC Indonesia
14 April 2022 13:30
Seorang pria mengibarkan bendera nasional Sri Lanka saat dia berdiri di barikade yang menghalangi pintu masuk ke kantor presiden selama protes di Kolombo, Sri Lanka, Senin (11/4/2022). Ribuan warga Sri Lanka memprotes menyerukan agar presiden negara itu mengundurkan diri di tengah krisis ekonomi terburuk dalam sejarah. (AP Photo/Eranga Jayawardena)
Foto: Seorang pria mengibarkan bendera nasional Sri Lanka saat dia berdiri di barikade yang menghalangi pintu masuk ke kantor presiden selama protes di Kolombo, Sri Lanka, Senin (11/4/2022). Ribuan warga Sri Lanka memprotes menyerukan agar presiden negara itu mengundurkan diri di tengah krisis ekonomi terburuk dalam sejarah. (AP Photo/Eranga Jayawardena)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sri Lanka kini menghadapi krisis. Negeri Ceylon itu mengalami kemelut terparah sejak merdeka di 1948.

Hal ini membuat warga turun ke jalan dan meminta Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mundur. Ia dianggap tidak becus dalam menjalankan roda perekonomian negara itu.

Peneliti dari Institut Studi Asia Selatan di Universitas Nasional Singapura, Chulanee Attanayake menyebut kondisi yang terjadi di Sri Lanka itu saat ini mirip dengan fenomena Arab Spring.

"Di Sri Lanka sedang terjadi protes anti-pemerintah soal keterpurukan ekonomi, inflasi yang tinggi dan masalah kekurangan kebutuhan pokok. Slogan-slogan yang mirip yang digunakan saat Arab Spring melanda," katanya seperti dikutip CNBC International.

Arab Spring sendiri merupakan suatu situasi politik di mana kekacauan sosial dan penggulingan pemerintahan terjadi beruntun di kawasan Arab di tahun 2011, muai dari Tunisia, ke Mesir, lalu Libya dan Suriah.

Sebenarnya, sejumlah hal menjadi penyebab krisis Sri Langka. Apa saja?

Ketergantungan impor menjadi salah satu penyebabnya. Negeri itu masih melakukan impor ke bahan-bahan pertanian seperti pupuk dan bahan bakar.

Belum lagi nilai mata uang yang terus longsor. Selain itu, pembayaran utang luar negeri juga membuat devisa negara itu boncos.

Selasa lalu Sri Lanka mengumumkan gagal bayar, US$ 51 miliar terhadap utang luar negeri. "Kami kehilangan kemampuan untuk membayar," kata Kepala Bank Sentral Nandalal Weerasinghe.

Salah satu negara yang meminjamkan uang ke Sri Lanka adalah China. Negeri itu merupakan salah satu kreditur terbesar Sri Lanka.

Pemerintah meminjam Beijing untuk sejumlah infarstruktur proyek sejak 2005, melalui skema Belt and Road (BRI). Salah satunya pembangunan pelabuhan Hambantota, yang ternyata tak bisa beroperasi karena utang US$1,4 miliar ke Tirai Bambu.

Mengutip Times of India, total utang Sri Lanka ke China mencapai US$ 8 miliar. Sekitar 1/6 dari total utang luar negerinya.

"Dari awal, kecerobohan meminjam dari China buat infrastruktur yang tak menguntungkan membuat negara itu di titik ini," tulis media itu mengutip laporan Hong Kong Post.

China pun diketahui telah menolak restrukturisasi utang tersebut. Ini semakin menambah beban negeri itu.

Bendera nasional China dan Sri Lanka dipasang di proyek reklamasi laut yang didanai China Port City selama kunjungan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Kolombo, Sri Lanka, Minggu, 9 Januari 2022. (AP Photo/Eranga Jayawardena). (AP/Eranga Jayawardena)Foto: Bendera nasional China dan Sri Lanka dipasang di proyek reklamasi laut yang didanai China Port City selama kunjungan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Kolombo, Sri Lanka, Minggu, 9 Januari 2022. (AP Photo/Eranga Jayawardena). (AP/Eranga Jayawardena)
Bendera nasional China dan Sri Lanka dipasang di proyek reklamasi laut yang didanai China Port City selama kunjungan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Kolombo, Sri Lanka, Minggu, 9 Januari 2022. (AP Photo/Eranga Jayawardena). (AP/Eranga Jayawardena)

Sebenarnya China bukan satu-satunya negara yang meminjamkan uang ke Sri Lanka. Ada juga India dan Jepang.

Perlu diketahui Sri Lanka sangat bergantung ekonominya dari pariwisata. Namun ini pun terhantam corona (Covid-19).


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jebakan Utang China Bikin Ngeri, Presiden Ini 'Turun Gunung'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular