Begini Jurus SKK Migas Manfaatkan Kenaikan Harga Minyak Dunia

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
13 April 2022 20:03
FILE PHOTO: A pump jack operates in the Permian Basin oil production area near Wink, Texas U.S. August 22, 2018. Picture taken August 22, 2018. REUTERS/Nick Oxford/File Photo
Foto: Ilustrasi produksi minyak (REUTERS/Nick Oxford)

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk menggenjot produksi nasional. Terlebih harga minyak di pasar internasional telah tembus di atas US$ 100 per barel.

Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiratno mengatakan untuk mendukung target produksi migas nasional, maka langkah yang diperlukan utamanya adalah peningkatan aktivitas hulu migas yang sudah diprogramkan sebelumnya.

Sementara, untuk jangka pendek akan dilakukan berbagai program percepatan Filling The Gap (FTG) yang merupakan inisiatif yang berdampak pada kenaikan produksi. Kemudian, upaya lainnya yakni percepatan proyek on stream.

"Untuk menyusun program ini telah ditunjuk senior leader di SKK Migas yang bertanggung jawab agar program FTG ini berjalan baik," katanya dalam diskusi secara virtual, Rabu (13/4/2022).

Di samping itu, SKK Migas juga mengupayakan untuk melakukan optimasi planned shutdown yang lebih teratur untuk kebutuhan perawatan fasilitas produksi. Lembaga hulu ini juga berupaya untuk menurunkan angka Unplanned Shutdown melalui program-program audit maintenance.

SKK Migas juga akan melakukan reaktivasi sumur dengan mempercepat kerja sama aliansi strategis seperti Kerjasama Operasi (KSO) baru yang diharapkan memberi keekonomian yang lebih baik bagi investor.

"Untuk jangka menengah percepatan monetisasi dengan total perkiraan reserve 72,7 juta barel minyak dan 3,1 triliun kaki kubik (TCF)," katanya.

Seperti diketahui, target produksi minyak siap jual atau lifting pada tahun ini sebesar 703 ribu bph. Adapun target ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu yang hanya terealisasi 660 ribu bph.

Namun demikian, di awal tahun ini berdasarkan catatan SKK Migas, realisasi produksi lifting minyak baru mencapai 632 ribu bph. Masih rendahnya produksi tersebut disebabkan oleh adanya gangguan yang tak direncanakan (unplanned shutdown) di beberapa blok minyak andalan seperti Blok Rokan dan Blok Cepu.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini 10 Top Produsen Migas di RI Hingga April 2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular