Jreng! Gula di Pasar Mulai 'Menghilang', Tanda Apa?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
07 April 2022 05:55
Penjualan gula Superindo Bondongan Bogor, Rabu (6/4/2022) (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)
Foto: Penjualan gula Superindo Bondongan Bogor, Rabu (6/4/2022) (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pedagang mengeluhkan minimnya stok gula hingga memicu kelangkaan di pasar. Akibatnya, harga gulai melambung, dari sebelumnya Rp13.500 per kg sekarang menjadi Rp14.500 per kg.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansari mengatakan, pihaknya sudah memprediksi lonjakan harga gula akan terjadi di awal Ramadan. Hal itu, kata dia, karena terbatasnya stok.

"Kami sudah kroscek, produksi itu mulai tersendat sejak sebulan lalu. Dan penggilingan baru mulai akhir April atau awal Mei. Terbukti, hari ini harga gula sudah lebih dari Rp14.000, bahkan hampir Rp15.000 per kg. Dan, ini bukan persoalan harga saja, tapi barang sangat sulit didapat," kata Mansuri kepada CNBC Indonesia, Rabu (6/4/2022).

"Biasanya dalam seminggu kami bisa mendapat 2 ton di satu pasar. Sekarang, 1 ton saja kurang," lanjutnya.

Pantauan CNBC di lapangan terpantau pasokan gula terbatas. Di gerai Superindo Bondongan, Bogor misalnya, stok gula sedikit dan bahkan sebagian rak kosong. Sisanya diisi gula merah dan kemasan kecil untuk kopi. Rak gula diisi tepung terigu.

Terpantau, di sore hari, Rabu (6/4/2022) toko baru mengisi stok gula merek Superindo 365. Namun banderol harga belum tersedia.

Di toko grosir di pasar Bogor, yang tersedia hanya gula merek legies ukuran 350 gram. Sedangkan ukuran 1 kg dan setengah kilogram kosong. 

Karena itu, Mansuri meminta pemerintah mengantisipasi sejak dini.

"Memang kita belum punya desain pangan yang cukup efektif dan baik. Pemerintah seperti pemadam kebakaran dalam pengelolaan gula pasir. Stok menipis baru mau impor padahal sebentar lagi giling. Kami khawatir jangan-jangan gula ini nanti hilang seperti minyak goreng," kata dia.

Sementara, dia menambahkan, Kementerian Pertanian pun selalu menyebutkan produksi aman.

"Kementerian Perdagangan juga sama, data seenaknya asal bapak senang. Ini yang membuat persoalan," tukasnya.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anomali! Harga Gula Tak Biasanya Ngamuk di Awal Tahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular