Gula Hampir Rekor, Pintu Impor Dibuka Lebar
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengungkapkan, telah menerbitkan izin impor gula untuk mengantisipasi lonjakan harga gula di dalam negeri. Bahkan, kata Lutfi, kuota yang diterbitkan untuk tahun 2022 lebih tinggi.
Mengutip BPS, volume impor gula mentah/raw sugar (HS 17011400) pada Januari-Oktober 2021 adalah 4,72 juta ton. Turun 5,03% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Namun, volume impor gula sepanjang 2020 melonjak 32,72% dibandingkan tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2018-2020, rata-rata pertumbuhan volume impor gula mentah adalah 8,61% per tahun.
Untuk tahun 2022, pemerintah telah mengeluarkan rekomendasi izin impor gula rafinasi sebanyak 3,4 juta ton. Rekomendasi itu melonjak 200-300 ribu ton dibandingkan kuota tahun 2021 sebesar 3,1 juta ton.
"Soal gula rafinasi, saya mengeluarkan izin lebih dari cukup karena bagian antisipasi kenaikan harga gula internasional. Harga akan menuju ke 17 tahun tertinggi di tahun 2022. Tak beresin semua, jumlahnya lebih besar dari tahun lalu. Sudah keluar izinnya lebih besar dari tahun lalu," kata Lutfi saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (31/1/2022).
 Foto: Bongkar Muat Gula Pasir. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Bongkar Muat Gula Pasir. (CNBC Indonesia/Tri Susilo) |
Dengan menerbitkan izin impor lebih dari cukup, harga gula diharapkan mulai melandai.
"Ini mengantisipasi kenaikan harga yang luar biasa. Saya juga nggak mau kaya pemadam kebakaran, mitigasi dulu sebelum kejadian," ujar Lutfi.
Mengutip situs tradingeconomics, harga gula di pasar internasional tercatat mulai melandai setelah sempat cetak level tertinggi di November 2021, yakni 20,42 sen per lbs. Harga diprediksi akan bergerak ke 21,22 sen per lbs di akhir kuartal pertama tahun 2022 dan diprediksi akan berada di level 24,50 sen per lbs dalam setahun ke depan.
Sementara itu, Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga gula pasir di pasar domestik masih stabil tinggi dalam sepekan terakhir bergerak di Rp15.500 per kg kemasan premium dan Rp14.200 per kg untuk gula pasir lokal.
Secara terpisah, CEO Sinergi Gula Nusantara Aris Toharisman mengatakan, harga akan masih stabil tinggi akibat belum masuknya garam impor.
"Memang harga gula di ritel dalam negeri itu cetak rekor 17 tahun terakhir. Tapi, ini karena belum masuk saja impornya, sehingga persediaan terbatas. Di internasional saat ini trennya turun, sudah ke 17,9 dolar," kata Aris kepada CNBC Indonesia, Senin (31/1/2022).
Karena itu, masuknya gula impor diyakini akan menekan laju harga gula.
"Sekarang dalam proses perjalanan, kemungkinan impor masuk di minggu ke-3 atau ke-4 Februari. Ada 25 ribu raw sugar dan 50 ribuan white sugar. Semua ini kuota atas PTPN III Holding Perkebunan. Dengan masuknya impor, harga gula akan bisa turun ke Rp12.000 - 13.000 per kg," kata Aris.
[Gambas:Video CNBC]
Anomali! Harga Gula Tak Biasanya Ngamuk di Awal Tahun
(dce/dce)
