Indonesia Oh Indonesia: Mahal Sembakonya, Banyak Impornya!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
06 April 2022 13:15
Penjualan Gula Pasir di Supermarket, Selasa (29/3/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Penjualan Gula Pasir di Supermarket, Selasa (29/3/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lonjakan harga komoditas membuat menghadirkan masalah baru buat dunia, tidak terkecuali Indonesia. Saat harga komoditas internasional naik, mau tidak mau harga di tingkat konsumen ikut terungkit.

Misalnya gula. Hari ini, harga gula di pasar ICE tercatat US$ 19,65/pon.

Dalam sebulan terakhir, harga gula naik nyaris 2% secara point-to-point. Sementara setahun ke belakang, harga melesat hampir 30%.

Seperti biasa, perang Rusia-Ukraina menjadi latar belakang kenaikan harga gula. Perang ini membawa pengaruh karena Rusia adalah salah satu produsen utama gula di pasar dunia.

Pada musim 2020/2021, produksi gula Negeri Beruang Merah adalah 5,75 juta ton. Jumlah ini mengantar Rusia jadi produsen gula terbesar ke-9 dunia.

Perang tentu akan mempengaruhi produksi dan distribusi gula dari Rusia. Belum lagi ada berbagai sanksi yang dijatuhkan kepada negara pimpinan Presiden Vladimir Putin tersebut. Intinya, gula dari Rusia akan sangat sulit masuk pasar sehingga terjadi tekanan harga.

Buat Indonesia, kenaikan harga gula adalah bencana. Sebab, neraca gula Indonesia defisit, produksi domestik tidak bisa menutup konsumsi sehingga terpaksa diimpor.

"Kebutuhan gula nasional meningkat dari tahun ke tahun seiring meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri makanan dan minuman. Hasil proyeksi produksi gula hingga tahun 2024 mencapai 2,45 juta ton. Sementara proyeksi konsumsi gula di tahun yang sama mencapai 6,43 juta ton. Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan Pusdatin menunjukkan indikasi bahwa gula nasional masih belum dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri," ungkap dokumen Outlook Tebu 2020 terbitan Kementerian Pertanian.

Saat gula yang beredar di pasar masih impor, tingginya harga gula di pasar internasional tentu akan terasa di tingkat konsumen. Mengutip catatan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga rata-rata nasional gula pasir premium di pasar tradisional pada 5 April 2022 adalah Rp 15.650/kg. Naik 2,62% dibandingkan posisi awal tahun.

Halaman Selanjutnya --> Jagung Mahal, Pakan Mahal, Telur Mahal

Bahan pokok lain yang juga mengalami kenaikan harga adalah telur ayam ras. Per 5 April 2022, harga telur ayam ras naik Rp 300 dari hari sebelumnya.

Harga telur kena imbas dari kenaikan harga pakan ayam. Salah satu bahan baku utama pembuat pakan ternak adalah jagung. Nah, ini yang harganya sedang mahal.

Sepanjang kuartal I-2022, harga jagung di Chicago Board of Trade untuk kontrak Mei 2022 melonjak 25,84% secara point-to-point. Selama setahun terakhir, harga melejit 48,65%.

Perang Rusia-Ukraina membuat harga jagung ikut 'mengangkasa'. Konflik yang sudah berlangsung lebih dari sebulan ini membuat pasokan jagung di pasar dunia terancam.

Maklum, Rusia dan Ukraina adalah dua pemain utama di pasar jagung. Pada musim 2021/2022, Ukraina adalah produsen jagung terbesar keenam dunia. Sedangkan Rusia berada di posisi 10.

"Saat ini untuk kebutuhan jagung sebagai bahan baku pakan ternak dipenuhi dari produksi nasional dan impor jagung. Kebutuhan jagung nasional belum sepenuhnya dipenuhi dari produksi jagung nasional karena pola panen jagung mencapai puncaknya hanya pada Februari, Maret dan April, sedangkan pada bulan bulan lainnya cenderung konstan," tulis laporan Outlook Jagung 2020 yang dirilis Kementerian Pertanian.

Halaman Selanjutnya --> Harga Daging Ikut Naik

Lainnya yang juga naik harga adalah daging sapi. Per 5 April 2022, harga daging sapi kualitas 2 ada di Rp 127.750/kg. Melonjak Rp 2.600 dari hari sebelumnya.

"Berdasarkan hasil proyeksi produksi dan konsumsi daging sapi di Indonesia tahun 2020-2024 terjadi defisit. Pada 2020 produksi daging sapi diperkirakan defisit sebesar 201 ribu ton. Pada 2021 dengan produksi daging sapi mencapai 405,35 ribu ton ditambah daging sapi perah dan kerbau sekitar 20,47 ribu ton sehingga total penyediaan 425,82 ribu ton, sementara konsumsi nasional diestimasi mencapai 685,85 ribu ton, maka masih terjadi defisit daging sebesar 260,03 ribu ton.

"Defisit daging ini dapat dipenuhi dari impor sapi potong bakalan dan impor daging beku. Secara umum kebutuhan daging sapi sekitar 30-40% masih disuplai oleh impor daging maupun impor sapi bakalan. Impor daging sapi awalnya hanya untuk memenuhi segmen pasar tertentu, kini telah memasuki segmen supermarket dan pasar tradisional," papar dokumen Outlook Komoditas Daging Sapi 2020 terbitan Kementerian Pertanian.

Lagi-lagi, sepertinya perang Rusia-Ukraina jadi penyebab kenaikan harga daging sapi. Pasalnya, Rusia kembali memegang peranan penting di pasar daging sapi dunia.

Pada 2020, produksi daging sapi Rusia adala 1,38 juta ton. Sepanjang 2016-2020, rata-rata produksi adalah 1,35 juta ton.

Rusia adalah produsen daging sapi nomor delapan dunia. Kontribusi Rusia terhadap pasokan daging sapi dunia adalah 2,26%.

Hambatan pasokan dari Rusia sedikit banyak mempengaruhi pasar daging dunia. Kemarin, harga daging di pasar Mercantile and Futures Exchange Brasil ditutup di BRL 21,98/kg. Dalam setahun terakhir, harga naik lebih dari 8%.

Apa boleh buat, seperti inilah kenyataan hidup di Indonesia. Harga sembako mahal, banyak impor pula...

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular