Penjualan Listrik PLN Lampaui Target, Ini Pemicunya!

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) mencatat realisasi penjualan listrik pada 2021 mengalami peningkatan dibandingkan 2020, bahkan lebih tinggi dari target awal, meski masih di tengah pandemi Covid-19.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa penjualan listrik sepanjang 2021 dapat digenjot mencapai 257 Tera Watt hour (TWh), lebih tinggi dari target awal sebesar 249 TWh.

"Di 2021, upaya kami, dari tadinya (target penjualan listrik) 249 TWh, kami bisa menaikkan 257 TWh," tutur Darmawan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Senin (28/03/2021).

Begitu juga dengan 2020, meski penjualan listrik lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi Covid-19 melanda, namun menurutnya penjualan listrik pada 2020 bisa melampaui target awal. Mulanya, perseroan memperkirakan penjualan listrik pada 2020 sekitar 230 TWh, namun realisasinya mencapai 243 TWh.

"Kalau lihat 2020, penjualan kami 243 TWh yang sebenarnya kami perkirakan 238-239 TWh. Dengan berbagai upaya, maka bisa naik," katanya.

Menurutnya, peningkatan penjualan listrik ini tak terlepas dari berbagai upaya perseroan, mulai dari akuisisi pembangkit listrik yang dimiliki pelanggan (captive power) hingga mendorong penggunaan listrik di sektor pertanian.

Dia menyebut, efisiensi yang didapat petani jauh lebih besar jika menggunakan listrik PLN dibandingkan menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti Solar dalam penggilingan padi. Adapun 1 liter Solar untuk penggilingan padi setara dengan penggunaan 1,5 kWh listrik PLN. Adapun tarif listrik per kWh sekitar Rp 1.400.

"Satu liter Rp 13 ribu, 1,5 KWh Rp 2.200. Untuk itu, kalau melihat penggilingan padi, gak ada yang gunakan diesel lagi. Tapi gunakan listrik yang efisien," ujarnya.

Baca: Resmikan SPKLU, Jokowi: Impor BBM Tak Bisa Dibiarkan

(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi RI Nyata Pulih, Penjualan Listrik PLN 2021 Naik 5,7%!