Internasional

Bukan Nuklir! Ini "Senjata" Baru Putin Hajar Eropa, Ampuh?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
24 March 2022 17:50
Infografis: Heboh Putin Mau Dicopot dari Presiden Rusia, Ini Faktanya
Foto: Infografis/Heboh Putin Mau Dicopot dari Presiden Rusia, Ini Faktanya/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan akan menjual gas Rusia dalam Rubel, bukan dengan dolar atau euro. Ini merupakan "balas dendam" terbaru Putin ke negara-negara pemberi sanksi.

Pernyataan ini diutarakannya Rabu (23/3/2022) malam dalam pertemuan yang disiarkan televisi dengan para menteri tinggi pemerintah. Sejumlah negara, apalagi Eropa, memang bergantung pada energi dari Rusia.

"Rusia akan terus, tentu saja, untuk memasok gas alam sesuai dengan volume dan harga ... tetap dalam kontrak yang disepakati sebelumnya," tegas Putin, dikutip CNBC International, Kamis.

"Mata uang pembayaran ... akan diubah ke rubel Rusia."

Keputusan ini diberlakukan untuk negara-negara yang tak bersahabat dengan Rusia termasuk anggota Uni Eropa, Inggris, dan Amerika Serikat. Sebelumnya, akibat serangan ke Ukraina, Moskow diberondong sanksi oleh Barat termasuk larangan masuk, pembekuan aset, pemutusan dari sistem pembayaran global dan larangan ekspor.

Putin mengatakan pemerintah dan bank sentral memiliki waktu satu minggu untuk menemukan solusi tentang bagaimana memindahkan operasi ini ke mata uang Rusia. Raksasa gas negara itu, Gazprom juga akan diperintahkan untuk membuat perubahan yang sesuai pada kontrak gas.

Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck mengatakan pada bahwa permintaan Putin merupakan pelanggaran kontrak. Mr Habeck mengatakan bahwa Berlin akan membahas tanggapan dengan mitra Eropa.

Sebagian besar transaksi komoditas global dibanderol dalam dolar dan pada sebagian kecil dengan euro. Transaksi perdagangan gas dari Rusia akan sulit jika rubel disahkan jadi mata uang yang berlaku. Hal ini dipandang jadi kesempatan untuk peninjauan ulang bagi negara Uni Eropa untuk kontrak pembelian gas dengan Rusia.

"Bersikeras pada pembayaran rubel dapat memberi pembeli alasan untuk membuka kembali aspek lain dari kontrak mereka , seperti durasi dan hanya mempercepat keluarnya mereka dari gas Rusia sama sekali," kata Vinicius Romano, analis senior di perusahaan konsultan Rystad Energy.

Secara garis besar, kebijakan Putin jadi pukulan lain bagi Eropa. Para pedagang akan lebih takut untuk membeli gas dari Rusia. Sebab saat ini Rusia sedang dikucilkan oleh keuangan dunia. Ini membuat banyak pedagang takut untuk bertransaksi dengan segala hal yang berhubungan dengan Rusia. Padahal mencari pasokan gas dengan waktu singkat tidaklah mudah.

Uni Eropa bergantung pada 41% dan 27% impor gas dan minyak Rusia. Pasokan yang terbatas akan membuat harga energi kian mahal. Setelah pernyataan Putin, harga gas Eropa melonjak 18,49% menjadi Euro 117 per MWh. Alhasil inflasi Uni Eropa diperkirakan meroket 6,5% year-on-year pada bulan Maret.

Komisi Eropa mengusulkan undang-undang yang akan menetapkan tingkat penyimpanan gas alam minimum 80%sebuah langkah yang dimaksudkan untuk memastikan pasokan energi yang cukup untuk melewati musim pemanasan musim dingin berikutnya.

Komisi juga memberikan opsi untuk kemungkinan tindakan darurat untuk menghadapi lonjakan harga listrik. Caranya termasuk kompensasi finansial, baik di tingkat eceran atau grosir, atau batasan peraturan untuk harga maksimum yang dapat dikenakan untuk gas.

Bahkan jika Uni Eropa harus beralih ke batu bara pun tidak akan membantu karena Rusia berperan 46,7% terhadap impor keseluruhan.

Halaman 2>>

Uni Eropa bergantung pada 41% dan 27% impor gas dan minyak Rusia. Pasokan yang terbatas akan membuat harga energi kian mahal. Data dari Badan Uni Eropa untuk Kerjasama Regulator Energi menunjukkan pasokan beberapa negara bisa collapse energi karena ketergantungannya ke Rusia.

Jerman mengimpor sekitar setengah dari gasnya dari Rusia. Kemudian Perancis hanya memperoleh seperempat dari pasokannya dari negara itu. Sumber gas Prancis terbesar adalah Norwegia yang memasok 35%.

Italia juga akan menjadi salah satu yang paling terkena dampak ketergantungan 46% pada gas Rusia.

Akan tetapi risiko krisis energi ditanggung lebih besar oleh negara-negara yang lebih kecil seperti Makedonia Utara, Bosnia dan Herzegovina, dan Moldova.

Ketergantungan pasokan gas Finlandia dan Latvia terhadap gas dari Rusia bahkan berada di atas 90%. Sementara Serbia memasok 89% gas alamnya dari Rusia.

Sementara Ingris mungkin akan lebih aman karena setengah dari pasokan gasnya bersumber dari dalam negeri dan sebagian besar impor dari Norwegia dan Qatar.

Begitu juga Spanyol yang tidak ada dalam daftar pelanggan utama Rusia. Mitra dagang terbesar negeri el Matador itu adalah Aljazair dan Amerika Serikat (AS).

Ketergantungan terhadap gas alam Rusia yang juga terjadi di Belanda, Rumania. Bahkan di Georgia, Irlandia dan Ukraina hampir tidak ada ketergantungan pada gas Rusia.

Namun, Ukraina telah membeli gas alam dari Uni Eropa sejak 2015 setelah konflik bersenjata sebelumnya dengan Rusia terkait Krimea. Ini berarti dapat dikenakan tetap memiliki risiko terdampak dari Rusia.

Distribusi Gas Rusia di EropaFoto: Statista
Distribusi Gas Rusia di Eropa
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular