
Bukan Nuklir! Ini "Senjata" Baru Putin Hajar Eropa, Ampuh?

Uni Eropa bergantung pada 41% dan 27% impor gas dan minyak Rusia. Pasokan yang terbatas akan membuat harga energi kian mahal. Data dari Badan Uni Eropa untuk Kerjasama Regulator Energi menunjukkan pasokan beberapa negara bisa collapse energi karena ketergantungannya ke Rusia.
Jerman mengimpor sekitar setengah dari gasnya dari Rusia. Kemudian Perancis hanya memperoleh seperempat dari pasokannya dari negara itu. Sumber gas Prancis terbesar adalah Norwegia yang memasok 35%.
Italia juga akan menjadi salah satu yang paling terkena dampak ketergantungan 46% pada gas Rusia.
Akan tetapi risiko krisis energi ditanggung lebih besar oleh negara-negara yang lebih kecil seperti Makedonia Utara, Bosnia dan Herzegovina, dan Moldova.
Ketergantungan pasokan gas Finlandia dan Latvia terhadap gas dari Rusia bahkan berada di atas 90%. Sementara Serbia memasok 89% gas alamnya dari Rusia.
Sementara Ingris mungkin akan lebih aman karena setengah dari pasokan gasnya bersumber dari dalam negeri dan sebagian besar impor dari Norwegia dan Qatar.
Begitu juga Spanyol yang tidak ada dalam daftar pelanggan utama Rusia. Mitra dagang terbesar negeri el Matador itu adalah Aljazair dan Amerika Serikat (AS).
Ketergantungan terhadap gas alam Rusia yang juga terjadi di Belanda, Rumania. Bahkan di Georgia, Irlandia dan Ukraina hampir tidak ada ketergantungan pada gas Rusia.
Namun, Ukraina telah membeli gas alam dari Uni Eropa sejak 2015 setelah konflik bersenjata sebelumnya dengan Rusia terkait Krimea. Ini berarti dapat dikenakan tetap memiliki risiko terdampak dari Rusia.
![]() Distribusi Gas Rusia di Eropa |
[Gambas:Video CNBC]