Internasional

Bukan Menakuti, Ahli Sebut Anak Omicron akan Liar Serang Bumi

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Kamis, 24/03/2022 07:30 WIB
Foto: Ilustrasi Virus Covid-19 (Photo created by wirestock via Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lonjakan kasus Covid-19 di seluruh Eropa diprediksi dapat segera menyebar ke seluruh dunia. Peningkatan kasus di seluruh benua, dari Inggris dan Prancis hingga Italia dan Austria, menjadi penyebabnya.

Kenaikan didorong oleh beberapa faktor pencabutan sebagian besar pembatasan Covid-19. Lalu memudarnya kekebalan dari vaksin dan suntikan booster dan penyebaran virus subvarian Omicron (son of Omicron) BA.2 yang lebih menular.


"Situasi di Eropa agak 'bergelombang' saat ini ... jumlah (kasus) berada pada tingkat yang sangat, sangat tinggi, dan mereka masih terus meningkat dan telah meningkat selama beberapa waktu," kata Profesor epidemiologi di Universitas Ilmu Terapan Hamburg, Jerman, Ralf Reintjes, dikutip dari CNBC International.

"Ini kombinasi dari semua orang yang berpikir dan berharap bahwa pandemi telah berakhir sekarang. Relaksasi perlindungan Covid memberi subvarian BA.2 peluang yang sangat bagus untuk menyebar sangat liar di banyak bagian Eropa."

Pada tingkat yang agak lebih rendah, itu juga merupakan penyebab meningkatnya jumlah infeksi di Amerika Serikat (AS) dan Asia. Ancaman kenaikan kasus juga sudah disampaikan ahli virologi AS, Anthony Fauci.

Dari beberapa penelitian, BA.2 diperkirakan satu setengah kali lebih mudah menular daripada Omicron. Ada kemungkinan subvarian ini akan menggantikannya sebagai varian yang dominan secara global.

BA.2 telah digambarkan sebagai varian "siluman" karena memiliki mutasi genetik yang dapat membuat lebih sulit dikenali. Bahkan dengan menggunakan tes PCR, dibandingkan dengan induk omicron aslinya, BA.1.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sedang memantau BA.2 dengan cermat. Lembaga ini mengatakan BA.2 telah terdeteksi di 106 negara.

Dalam pembaruan mingguan terbaru yang diterbitkan Selasa (22/3/2022), WHO mengatakan setelah penurunan yang konsisten sejak akhir Januari, jumlah kasus mingguan baru naik untuk minggu kedua berturut-turut minggu lalu. Di mana ada peningkatan 7% dalam jumlah infeksi yang dilaporkan, dibandingkan ke minggu sebelumnya.

WHO mencatat bahwa data mingguan menunjukkan bahwa proporsi kasus BA.2, dibandingkan dengan sublineage lainnya, telah meningkat secara stabil sejak akhir tahun 2021. Dengan subvarian menjadi lineage yang dominan pada minggu ketujuh tahun 2022.

"Tren ini paling menonjol di Kawasan Asia Tenggara, diikuti oleh Kawasan Mediterania Timur, Afrika, Pasifik Barat, dan Eropa. BA.2 saat ini dominan di Region of the Americas," kata WHO.


(tfa/tfa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menkes Dipanggil Presiden, Lapor Soal Covid-19 & Cek Kesehatan