Jangan Kaget, Harga BBM Setara Premium di AS Rp 16.165/Liter

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia masih bertahan di atas US$ 100 per barel dengan masih memanasnya kondisi Perang Rusia-Ukraina.

Kemarin, Rabu (09/03/2022) pukul 06:57 WIB, harga minyak jenis Brent bahkan sempat menembus US$ 127,98 per barel, melesat 3,8% dari hari sebelumnya sekaligus jadi yang tertinggi sejak Juli 2008.

Sementara yang jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya US$ 125,39 per barel, naik 1,37% dan menjadi yang termahal juga sejak Juli 2008.

Lonjakan harga minyak tersebut terutama terjadi setelah pengumuman Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tentang pelarangan impor minyak, gas, dan komoditas energi lainnya dari Rusia sebagai salah satu bentuk "hukuman" untuk negeri pimpinan Vladimir Putin ini. Kebijakan larangan impor energi dari Rusia ini berlaku per Selasa (08/03/2022) malam waktu setempat.

Akibatnya, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di AS turut melambung. Harga bensin di AS pada Selasa (08/03/2022) langsung melonjak menjadi US$ 4,17 per gallon untuk jenis bensin reguler. Bensin reguler di AS ini merupakan bensin dengan nilai oktan (RON 87) atau setara bensin dengan merek Premium yang dijual Pertamina di Indonesia.

Harga bensin tersebut merupakan rekor tertinggi sejak Juli 2008 yang tercatat sebesar US$ 4,11 per gallon.

Terbaru, per Rabu (09/03/2022) waktu setempat, harga bensin di AS ini bahkan kembali melonjak.

Mengutip situs AAA terkait harga bensin di AS, tercatat harga rata-rata bensin reguler per 9 Maret 2022 waktu setempat mencapai US$ 4,252 per gallon atau sekitar Rp 61.105 per gallon (asumsi Rp 14.371 per US$).

Perlu diketahui, setiap 1 gallon setara dengan 3,78 liter. Ini artinya, harga bensin setara BBM Premium di Indonesia tersebut tercatat mencapai Rp 16.165 per liter.

Bila dibandingkan dengan bensin Premium (RON 88) yang dijual Pertamina sebesar Rp 6.450 per liter, maka artinya harga bensin setara Premium di AS tersebut mencapai lebih dari 2,5 kali lipat dari harga bensin Premium di Indonesia.

Harga bensin reguler di AS tersebut bahkan telah melonjak 52% dibandingkan rata-rata harga pada setahun lalu yang sebesar US$ 2,796 per gallon.

Mengutip CNN International, harga bensin di AS diperkirakan dapat dengan mudah mencapai US$ 4,50 per gallon, dan bahkan rata-rata nasional bisa mencapai US$ 5 per gallon. Ini dipicu karena begitu banyak faktor yang berperan secara bersamaan, sehingga pengemudi harus bersiap untuk membayar harga bahan bakar yang sangat tinggi setidaknya selama Hari Buruh.

Meski AS mengimpor hanya segelintir minyak dari Rusia, sekitar 8% dari kebutuhan nasionalnya, namun Perang Rusia-Ukraina akan mengganjal pasokan minyak dari Rusia di pasar internasional.

Pada Desember 2021, Rusia mengekspor minyak dan produk olahannya hampir 8 juta barel per hari (bph), di mana 5 juta bph di antaranya merupakan minyak mentah. Adapun dari jumlah minyak yang diekspor tersebut, 60% ditujukan ke Eropa dan 20% ke China pada 2021.

Lantas, bagaimana dengan harga bensin maupun diesel lainnya di AS? Berikut daftar lengkapnya, berlaku 9 Maret 2022, dikutip dari situs AAA:

1. Harga BBM Reguler (RON 87, setara bensin merek Premium di Indonesia):
US$ 4,252 per gallon = Rp 61.105 per gallon = Rp 16.165 per liter.
vs rata-rata setahun lalu US$ 2,796 per gallon

2. Harga BBM untuk Mid-Grade (RON 89-90, setara bensin Pertalite di RI):
US$ 4,550 per gallon = Rp 65.388,05 per gallon = Rp 17.298 per liter
vs rata-rata setahun lalu US$ 3,110 per gallon

3. Harga BBM Premium (RON 91-94, setara bensin Pertamax dan Pertamax Plus di RI):
US$ 4,826 per gallon = Rp 69.354 per gallon = Rp 18.348 per liter
vs rata-rata setahun lalu US$ 3,380 per gallon

4. Harga Diesel
US$ 4,883 per gallon = Rp 70.173 per gallon = Rp 18.564 per liter.
vs rata-rata setahun lalu US$ 3,020 per gallon

5. Harga E85
US$ 3,674 per gallon = Rp 52.799 per gallon = Rp 13.968 per liter.
vs rata-rata setahun lalu US$ 2,421 per gallon.

Baca: Simak, Ini Kata Pertamina Soal Nasib Harga Pertalite-Pertamax

(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BPH Migas Tunggu Arahan Pemerintah 'Suntik Mati' BBM Premium