Internasional
Lagi 'War', Suplai Gas Rusia ke Eropa Ternyata Tak Berkurang!

Jakarta, CNBC Indonesia - BUMN Energi asal Rusia, Gazprom, mengumumkan akan tetap memberikan suplai gas ke Eropa melalui Ukraina dalam jumlah biasa. Hal ini disampaikan langsung Juru Bicara Gazprom, Sergey Kupriyanov.
Kepada media resmi pemerintah Rusia TASS, ia mengatakan distribusi gas akan terus berjalan biasa dengan kapasitas 109,5 juta meter kubik. Perusahaan itu mengaku belum akan mengambil langkah lainnya terkait serangan Moskow ke Ukraina dan juga deretan sanksi yang dijatuhkan Eropa kepada Rusia akibat hal ini.
"Gazprom memasok gas Rusia untuk transit ke Eropa melalui wilayah Ukraina seperti biasa, sesuai dengan permintaan konsumen Eropa 109,5 juta meter kubik per 4 Maret," katanya, Jumat (4/3/2022).
Gazprom sendiri diketahui mendapatkan banyak tekanan setelah sanksi Barat terkait serangan Rusia ke Ukraina. Salah satunya adalah keluarnya raksasa energi Inggris-Belanda, Shell, dari skema Joint Venture dengan perusahaan itu.
Sementara itu, Rusia sendiri tetap menjadi negara penyuplai energi yang cukup besar di Eropa. Bahkan, Benua Biru menyumbang lebih dari 70% ekspor gas alam bagi Rusia.
Kebanyakan gas dialirkan melalui pipa. Salah satu pipa yang cukup vital adalah pipa Yamal yang melalui Belarus serta beberapa instalasi pipa yang melalui Ukraina.
Pengembangan pipa gas baru dari Rusia ke Eropa sendiri baru-baru ini mengalami hambatan. Pipa Nord Stream 2 antara Rusia dan Jerman via Laut Baltik yang saat ini sudah selesai dibangun masih urung dioperasikan Berlin akibat sanksi terhadap Rusia akibat pencaplokan Krimea dari Ukraina pada 2014 silam.
[Gambas:Video CNBC]
Ukraina Ajak Eropa Abaikan "Senjata" Baru Rusia
(tps/tps)