Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia tengah diancam berbagai sanksi ekonomi oleh dunia barat atas aksinya di Ukraina. Salah satunya dengan upaya untuk menendang Rusia dari jejaring informasi perbankan internasional yang dikenal sebagai SWIFT.
Sanksi ini diperkirakan akan membuat ekspor hasil alam Rusia terganggu seperti minyak dan gas. Alexandra Vacroux Direktur Eksekutif di Davis Center for Russian and Eurasian Studies di Harvard University mengatakan bahwa Rusia sangat bergantung pada ekspor migas dalam transaksi keuangan internasional.
Sehingga dengan 'menendang' Rusia dari SWIFT akan berdampak pada sulitnya ekspor migas dari Rusia ke dunia dan selama ini pendapatan negara Rusia berasal dari ekspor migas. Oleh sebab itu akan semakin sulit juga pemerintahnya untuk mendanai anggaran jika ekspor migas drop.
Jika sanksi itu diberlakukan pasokan dunia dapat terganggu karena peran Rusia dalam memenuhi kebutuhan komoditas dunia terbilang strategis.
Masalahnya, Rusia tak hanya menjadi raja migas. Rusia merupakan produsen sekaligus pengekspor utama beberapa komoditas dunia yang memiliki peranan penting bagi kehidupan dunia. Seperti energi, mineral, dan pangan. Sehingga saat komoditas Rusia tidak dapat diekspor, akan ada guncangan pasokan di beberapa komoditas, di mana Rusia menjadi pemasok utama.
Berikut Tim Riset CNBC Indonesia telah menghimpun komoditas yang jadi keunggulan Rusia di dunia:
Gas Alam
Rusia adalah raja gas alam dunia. Jika Rusia tidak bisa memenuhi kebutuhan dunia akan gas akibat perang, maka pasokan dunia bisa langka. Sebab Rusia memegang peran strategis terhadap ketersediaan migas dunia.
Menurut BP Statistics Review, seperempat lebih kebutuhan gas dunia dipasok oleh Rusia. Tepatnya, Rusia memiliki 26,2% pangsa ekspor di seluruh dunia dengan jumlah 197,7 miliar meter kubik.
Rusia adalah produsen gas alam terbesar kedua di dunia dengan kontribusi mencapai 16,6% produksi gas alam pada tahun 2020 dengan jumlah 638,5 miliar meter kubik. Cadangannya mencapai 1.320,5 miliar meter kubik, setara dengan 19,9% cadangan dunia.
Gas Rusia banyak mengalir ke Eropa dengan besaran 167,7 miliar meter kubik pada tahun 2020. Jumlah ini setara 37,5% total impor gas alam Eropa.
Minyak Mentah
Sementara itu, Rusia adalah negara nomor empat eksportir terbesar minyak mentah di dunia dengan pangsa pasar 11,4% terhadap total pasokan minyak dengan rata-rata ekspor 8 juta barel per hari (bph) selama sepuluh tahun terakhir, mengutip data BP Statistic.
Paling banyak ekspor minyak Rusia ke Eropa. Besarannya adalah 138,2 juta ton pada tahun 2020. Jumlah ini setara 29% total impor minyak Eropa yaitu 475,9 juta ton setahun.
Produksi minyak Rusia mencapai 10,7 juta bph atau setara 12,1% produksi dunia. Jumlah ini menempatkan Rusia duduk di peringkat 3 produsen minyak mentah dunia terbesar. Sedangkan cadangan terbukti minyak mentah Rusia mencapai 107,8 juta barel.
Batu Bara
Rusia merupakan eksportir terbesar nomor tiga dunia setelah Indonesia dan Australia. Pada tahun 2019, ekspor Rusia mencapai217 juta ton. Jika pasokan dari Rusia berhenti akibat perang, dunia akan kehilangan 17,8% pasokannya.
Pelanggan Rusia pun tak main-main karena berasal dari negara 'pecandu' batu bara seperti China, Jepang, Korea Selatan, dan India. China mengimpor 15,25 juta ton atau 4,72% dari total impor batu bara dari Rusia pada tahun 2021, menurut data bea cukai.
Kemudian, Rusia adalah pemasok batu bara termal terbesar kedua di Jepang. Pada tahun 2021 Rusia menyumbang 12,48% menurut data bea cukai Jepang.
Rusia pemasok batu bara terbesar kedua ke Korea Selatan pada tahun 2021 setelah Australia, mengirimkan 21,95 juta ton senilai sekitar $2,56 miliar dan menyumbang 17,5% dari total impor batu bara Korea Selatan.
India sebagai konsumen batubara dunia terbesar nomor dua pun mengimpor batu bara dari Rusia. Porsinya mencapai 1,3% dari total impor batu bara nasional.
Nikel
Nikel adalah bahan baku utama yang digunakan dalam baterai kendaraan listrik, dan tembaga, sebagai penentu indikator ekonomi, banyak digunakan dalam manufaktur elektronik dan konstruksi rumah.
"Industri chip Amerika Serikat sangat bergantung pada bahan baku yang bersumber dari Ukraina. Rusia juga mengekspor sejumlah elemen penting untuk pembuatan semikonduktor, mesin jet, mobil, dan obat-obatan," kata Per Hong, mitra senior di perusahaan konsultan Kearney.
Rusia adalah produsen nikel terbesar nomor 3 di dunia dengan produksi 250.000 ton pada tahun 2021, mengacu data US Geological Survey (USGS). Jumlah ini setara dengan 9,25% produksi dunia.
Rusia juga memiliki cadangan nikel sebesar 7,5 juta ton, sama dengan 7,9% cadangan nikel seluruh dunia.
Tembaga
Rusia merupakan salah satu produsen tembaga nomor 8 terbesar di dunia dengan produksi tambang mencapai 820.000 ton. Produksi dari Rusia menyumbang 4% dari produksi tambang tembaga di seluruh dunia. Asia dan Eropa merupakan pasar ekspor utama.
Rusia memproduksi 920.000 ton tembaga olahan tahun lalu, sekitar 3,5% dari total dunia, menurut USGS, di mana Nornickel memproduksi 406.841 ton. Jumlah tersebut memebuat Rusia menempati urutan 6 produsen tembaga olahan dunia,
Sementara itu, cadangan tembaga Rusia mencapai 62 juta ton, sama dengan 7% dari total cadangan tambang tembaga di dunia.
Aluminium dan Baja
Rusia memproduksi 3,7 juta ton aluminium pada tahun 2021 dan menjadi produsen nomor 3 dunia. Produksi smelter aluminium Rusia mencapai 5,4% dari total dunia.
Pasar utama dari ekspor Aluminium Rusia adalah Eropa, Asia dan Amerika Utara. Sementara itu, Rusia memproduksi 76 juta ton baja atau hampir 4% dari total global, menurut Asosiasi Baja Dunia.
Severstal , NLMK , Evraz , MMK dan Mechel adalah produsen utama Rusia. Mereka mengekspor sekitar setengah dari produksi mereka, terutama ke Eropa.
Kobalt
Rusia memproduksi 7.600 ton kobalt tahun lalu, lebih dari 4% dari total global. Rusia adalah produsen terbesar kedua, jauh di belakang Republik Demokratik Kongo, yang memproduksi 120.000 ton.
Nornickel GMKN.MM adalah produsen terbesar di Rusia, menjual 5.000 ton pada tahun 2021. Nornickel menjual sebagian besar produksi ke Eropa.
Emas
Rusia adalah produsen emas terbesar ketiga di dunia setelah Australia dan China, menyumbang sekitar 10% dari produksi tambang global. Jumlahnya sebesar 300 ton emas yang diproduksi Rusia pada tahun 2021 menurut USGS.
Emas Rusia diproduksi oleh perusahaan yang mencakup Polyus dan Polymetal. Penambang Rusia terutama menjual emas mereka ke bank komersial negara yang kemudian mengekspornya.
Palladium dan Platinum
Rusia juga merupakan produsen paladium nomor dua terbesar di dunia dan produsen utama platinum.
Rusia menghasilkan 2,4 juta troy ons paladium tahun lalu atau 37% dari produksi tambang global. Rusia juga menghasilkan 22,6 juta ons platinum atau sekitar 10,5% dari total produksi tambang dunia.
Titanium
Data dari USGS menunjukkan Rusia memproduksi 27.000 ton spons titanium. Membuat Rusia menempati nomor tiga produsen titanium terbesar di dunia dengan kontribusi 13% dari total dunia.
Rusia merupakan negara pemasok titanium ke Boeing dan Airbus.
Berlian
Alrosa, perusahaan yang dikendalikan oleh pemerintah Rusia merupakan produsen berlian kasar terbesar di dunia. Perusahaan tersebut menghasilkan 32,4 juta karat pada tahun 2021, sekitar 30% dari total global. Ekspor sebagian besar ke Belgia, India, dan Uni Emirat Arab.
Gandum dan Pupuk
Rusia adalah pemasok gandum utama, dengan produksi sebesar 75,5 juta ton, berdasarkan data Statista. Sebagian besar gandum itu diekspor ke pembeli utama di Timur Tengah dan Afrika Utara seperti Mesir dan Turki.
Rusia adalah produsen utama pupuk yang mengandung kalium, fosfat, dan nitrogen - nutrisi tanaman dan tanah. Ini menghasilkan lebih dari 50 juta ton pupuk per tahun, 13% dari total global.
Phosagro, Uralchem, Uralkali, Acron dan Eurochem adalah pemain terbesar. Mereka mengekspor ke Asia dan Brasil.
TIM RISET CNBC INDONESIA