Internasional

Ukraina Diserang Rusia, Ini Langkah Balasan NATO

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Jumat, 25/02/2022 09:02 WIB
Foto: Jens Stoltenberg, NATO (AP/Olivier Matthys)

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa negara yang tergabung dalam pakta pertahanan NATO mulai menyuarakan manuver terkait serangan Rusia ke Ukraina. Hal ini untuk mencarikan formulasi yang tepat untuk menekan Moskow.

Polandia, Estonia, Latvia, dan Lituania mendesak diberlakukannya Pasal 4 NATO agar 30 anggota NATO melakukan tindakan kolektif. Pasal ini berbunyi "para pihak akan berkonsultasi bersama kapan pun, menurut pendapat salah satu dari mereka, integritas teritorial, kemerdekaan politik atau keamanan salah satu pihak terancam".


"Saya mengadakan pertemuan pemerintah yang mendesak pagi ini. Pemerintah Estonia memutuskan untuk memicu konsultasi NATO berdasarkan Pasal 4 Perjanjian Atlantik Utara, bekerja sama dengan Sekutu lainnya termasuk Latvia, Lituania dan Polandia," kata Perdana Menteri Estonia, Kaja Kallas dalam akun Twitternya dikutip Jumat, (25/2/2022).

"Para pihak akan bersama kapan pun, menurut pendapat salah satu dari mereka, integritas teritorial, kemerdekaan politik atau salah satu pihak terancam."

NATO sendiri sejauh ini memutuskan untuk tidak mengirimkan pasukannya ke Ukraina. Namun, bila nanti disepakati, akan ada langkah nyata yang dilakukan 30 negara anggota pakta pertahanan itu meski Ukraina bukan bagian dari NATO.

Dalam sejarah NATO, Pasal 4 telah digunakan sebanyak enam kali. Negara yang paling sering menggunakan pasal ini adalah Turki.

Ini terjadi saat negeri itu merasa terancam dengan perang di Irak tahun 2003, lalu pada Juni dan Oktober 2012 serta di 2020 terkait persoalan Suriah. Akibat permintaan ini, Ankara mendapatkan bantuan militer dari pakta itu.

Di sisi lain, Ukraina sendiri diketahui bertemu dengan Polandia dan Lithuania sehari sebelum serangan Rusia terjadi. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, bertemu dengan Presiden Polandia Andrzej Duda dan Presiden Lithuania Gitanas Nauseda untuk membicarakan komitmen keduanya untuk menjadikan Ukraina anggota Uni Eropa (UE).

Sementara itu, situasi di Ukraina hingga saat ini semakin mencekam. Pasukan Rusia diketahui sudah mulai masuk mendekati ibukota Kyiv.

Terbaru dalam pidatonya Jumat pagi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahkan mengatakan bahwa "kelompok sabotase" Rusia telah memasuki ibu kota Kyiv. Ia mendesak warga kota untuk tetap waspada dan mematuhi jam malam.

Ia juga menambahkan bahwa dia dan keluarganya tetap di Ukraina. Meskipun Rusia mengidentifikasi dia sebagai "target nomor satu".

"Menurut informasi kami, musuh menandai saya sebagai target No. 1, keluarga saya, sebagai target No. 2," katanya dikutip AFP dan CNN

"Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politik dengan menghancurkan kepala negara. Kami memiliki informasi bahwa kelompok sabotase musuh telah memasuki Kyiv."


(tps/tps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rusia Tuding Latihan Militer NATO Jadi Persiapan Serang Rusia